Brussels, Purna Warta – Pertemuan para menteri luar negeri UE di Brussels pada hari Senin (18/12) direncanakan untuk menuntut rezim Israel berkomitmen terhadap jeda kemanusiaan atas perang di Gaza ketika perpecahan terus berlanjut mengenai seruan gencatan senjata, kata kepala kebijakan luar negeri blok tersebut Josep Borrell.
Baca Juga : Komunitas Kulit Hitam AS Dukung Perjuangan Palestina
Ke-27 negara anggota akan berupaya menyerukan “serangkaian jeda” dalam pertempuran di daerah kantong tersebut, kata Borrell. Menyerukan gencatan senjata penuh tidak mungkin dilakukan karena kurangnya konsensus, katanya, setelah AS memveto Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat.
“Prospeknya suram di Gaza,” tegas Borrell, yang menambahkan bahwa dia “tidak senang” dengan veto AS terhadap resolusi yang dirancang Arab, yang diajukan oleh UEA.
“Kami telah mengatakan pada pertemuan G7 dan pertemuan lainnya bahwa Israel tidak boleh menggunakan taktik yang sama di selatan seperti di utara Gaza, tapi taktiknya sama dan bahkan lebih buruk lagi. Jadi jumlah warga sipil tak berdosa terus meningkat,” ujarnya.
Borrell, seorang politisi Spanyol, adalah salah satu dari sedikit pemimpin Uni Eropa yang secara terbuka mendukung peringatan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang belum pernah terjadi sebelumnya pekan lalu bahwa perang di Gaza merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan dunia.
Baca Juga : Inggris Tandatangani Perjanjian Suaka yang Kontroversial dengan Rwanda
Sejauh ini belum ada konsensus di antara negara-negara anggota UE untuk menyerukan gencatan senjata, meskipun para pemimpin sepakat pada akhir Oktober untuk menyerukan “koridor dan jeda kemanusiaan”.