Kecelakaan Tambang Batu Bara di Rusia, 11 Tewas Puluhan Terjebak

Kecelakaan Tambang Batu Bara di Rusia, 11 Tewas Puluhan Terjebak

Moskow, Purna Warta Terjadi kecelakaan tambang batu bara di Siberia Rusia pada Kamis (25/11). Akibat dari kejadian ini sedikitnya 11 orang tewas dan puluhan lainnya masih terjebak di bawah tanah.

Menurut pernyataan gubernur wilayah setempat, tim operasi penyelamatan dikerahkan untuk menyelamatkan mereka, namun saat ini evakuasi sedang dihentikan akibat adanya resiko ledakan.

Kantor berita Rusia, TASS melaporkan, debu batu bara yang terbakar di lubang ventilasi tambang Listvyazhnaya di wilayah Kemerovo yang bersalju, membuat tambang dipenuhi dengan asap.

Baca Juga : Warga Sudan Terus Berdemokrasi Meski Hamdok Diangkat Kembali sebagai Perdana Menteri

“Kemungkinan ledakan sangat tinggi. Kami telah memutuskan untuk menangguhkan operasi pencarian dan penyelamatan sampai konsentrasi gas berkurang,” kata Gubernur Daerah Sergei Tsivilev.

“Tingkat metana dan CO2 sangat tinggi,” imbuhnya seperti dikutip dari CNN.

Menurut pernyataan Tsivilev sebelas orang ditemukan tewas dan 46 orang lainnya masih berada di bawah tanah sedangkan puluhan lainnya telah dirawat di rumah sakit akibat keracunan asap dan sedang dalam kondisi kritis.

Gubernur mengatakan bahwa sebelum menghentikan operasi penyelamatan masih ada listrik dan ventilasi di tambang, tetapi mereka telah kehilangan kontak dengan beberapa orang jauh di bawah tanah.

Baca Juga : 27 Tewas dalam Insiden Kapal Tenggelam di Perairan Prancis-Inggris

“Untuk saat ini tidak ada asap tebal, jadi kami berharap tidak ada kebakaran,” kata Tsivilev di saluran Telegram-nya.

“Kami tidak memiliki jalur komunikasi dengan orang-orang ini, sistem komunikasi bawah tanah tidak berfungsi,” ia menambahkan.

Menurut keterangan dari Kementerian Darurat, sekitar 285 orang berada di dalam tambang saat asap sedang menyebar melalui lubang ventilasi dan sekitar 239 orang berhasil keluar.

Hingga saat ini belum ada yang mengetahui penyebab kemunculan asap tersebut.

Di televisi pemerintah, Presiden Vladimir Putin mengatakan dia telah berbicara dengan gubernur dan pejabat darurat, menggambarkan kecelakaan itu sebagai “malapetaka besar.”

Baca Juga : Resmi! Maroko dan Israel Tandatangani MoU Pertahanan

“Sayangnya situasinya tidak semakin mudah. Dan ada bahaya bagi kehidupan para penyelamat. Kami berharap mereka dapat menyelamatkan sebanyak mungkin orang,” katanya.

Kremlin mengatakan Putin telah memerintahkan menteri darurat untuk datang ke wilayah tersebut dan akan membantu.

Kemerovo mengumumkan masa berkabung mereka selama tiga hari.

Kawasan industri batu bara Kemerovo berada sekitar 3.500 km dari timur Moskow, yang kabarnya kejadian seperti ini telah dilanda selama bertahun-tahun.

Tambang tersebut merupakan bagian dari SDS-Holding, yang dimiliki oleh Siberian Business Union milik swasta. Serikat pekerja tidak segera berkomentar.

Pada tahun 2007, Kemerovo adalah lokasi kecelakaan pertambangan terburuk sejak runtuhnya Uni Soviet tahun 1991 ketika sebuah ledakan di tambang Ulyanovskaya merenggut nyawa lebih dari 100 orang.

Baca Juga : Serangan Udara Koalisi Agresor Saudi di Ibu Kota Yaman

Pada 2010, ledakan di tambang Raspadskaya di kawasan itu menewaskan lebih dari 90 orang.

Cabang regional lembaga penegak hukum Komite Investigasi mengatakan telah membuka kasus pidana kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *