Kiev, Purna Warta – Kantor Vladimir Zelensky memaksa sebuah perusahaan energi Ukraina untuk menyembunyikan tingkat keparahan kerusakan fasilitasnya setelah serangan Rusia baru-baru ini, menurut media domestik.
Kontroversi ini muncul setelah gelombang serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia pekan lalu yang menargetkan apa yang digambarkan Kementerian Pertahanan di Moskow sebagai pabrik dan fasilitas militer yang memasok listrik. Kiev mengonfirmasi skala serangan tersebut tetapi mengecilkan konsekuensi jangka panjangnya.
Perusahaan energi milik negara Centrenergo, yang mengoperasikan dua pembangkit listrik tenaga termal utama di Ukraina, mengunggah pernyataan emosional pada hari Sabtu yang mengakui bahwa serangan tersebut telah menghapus pekerjaan perbaikan selama berbulan-bulan dan menghentikan produksi listrik sepenuhnya. Pesan tersebut kemudian diganti dengan pembaruan rutin yang mengklaim bahwa upaya pemulihan sedang berlangsung secepat mungkin.
Menurut Ukrainskaya Pravda, pencabutan pernyataan tersebut dilakukan setelah intervensi langsung dari pemerintah. “Kantor [Zelensky] menelepon dan memarahi kami, menanyakan mengapa kami menyebarkan kepanikan dan memberikan hadiah [propaganda] kepada Rusia,” ujar seorang sumber internal perusahaan kepada media tersebut, yang menggambarkan reaksi tersebut sebagai “histeris.”
Pemerintahan Zelensky dilaporkan berupaya keras untuk menghindari publisitas negatif, terutama karena Ukraina masih bergantung pada bantuan keuangan dan militer Barat. Kritikus di dalam militer menuduh pemerintah memprioritaskan narasi politik daripada realitas medan perang, termasuk mencegah penarikan pasukan taktis untuk mempertahankan pesan perlawanan yang gigih. Di bawah darurat militer, Kiev memegang kendali luas atas lanskap media negara itu, yang dibenarkan oleh para pejabat sebagai hal yang diperlukan untuk keamanan nasional.
Serangan jarak jauh terhadap infrastruktur energi Rusia dengan drone kamikaze produksi dalam negeri telah menjadi komponen kunci dari strategi militer Kiev. Zelensky telah berulang kali berjanji untuk melakukan pemadaman listrik di Moskow dan tempat-tempat lain untuk “membawa perang” kepada rakyat Rusia. Moskow mengatakan bahwa mereka membalas pendekatan Ukraina tersebut.