Jubir Sekjen PBB Kecam Serangan Drone ke Moskow

Jubir Sekjen PBB Kecam Serangan Drone ke Moskow

New York, Purna Warta Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric mengutuk serangan drone ke Moskow. Sebagaimana dilaporkan sebelumnya pada hari Senin, beberapa drone tentara Ukraina menyerang Moskow.

Pemerintah Rusia mengatakan tidak ada yang tewas dalam serangan tersebut, namun sejumlah orang terluka dan sejumlah bangunan rusak. Walikota Moskow Sergey Sobyanin memerintahkan evakuasi warga dari dua blok apartemen yang menjadi sasaran, menurut beberapa pesan yang diposting di Telegram.

Baca Juga : Pejabat Suriah: Amerika, Jangan Teteskan Air Mata Buaya untuk Rakyat Suriah!

Pejabat darurat mengatakan kepada RIA Novosti bahwa dua drone menghantam bangunan tempat tinggal. Belum ada informasi terkait korban jiwa.

Sobyanin, mengutip data dari dinas medis kota, mengatakan tidak ada penghuni gedung yang ditabrak pesawat yang terluka parah. Dia menambahkan bahwa dua orang meminta bantuan medis di tempat kejadian, tetapi tidak ada yang harus dibawa ke rumah sakit.

Gubernur Wilayah Moskow Andrey Vorobyov menulis di Telegram bahwa “beberapa drone” ditembak jatuh oleh pertahanan udara saat terbang menuju kota. Saluran Telegram SHOT memposting video yang tidak diverifikasi tentang apa yang dikatakannya sebagai penghancuran drone di udara.

Serangan itu terjadi setelah dua drone Ukraina gagal menyerang Kremlin awal bulan ini. Moskow menuduh Kiev berusaha membunuh Presiden Rusia Vladimir Putin dan bersumpah akan melakukan pembalasan. Kiev membantah bertanggung jawab, dengan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengatakan “kami tidak menyerang Putin atau Moskow”.

Serangan pesawat tak berawak Selasa pagi di Moskow, yang menghantam beberapa bangunan, didalangi oleh Ukraina, kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Baca Juga : Sahkan UU Anti-LGBT, AS Jatuhkan Sanksi kepada Uganda

“Rezim Kiev melancarkan serangan teroris dengan kendaraan udara tak berawak ke sasaran di kota Moskow,” kata sebuah pernyataan dari kementerian tersebut.

Penggerebekan itu melibatkan delapan UAV tipe pesawat, yang semuanya terkena; tiga drone yang ditekan oleh tindakan peperangan elektronik menjadi tidak terkendali dan menyimpang dari target yang dimaksudkan, pernyataan itu menambahkan.

Lima drone yang tersisa ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Pantsir-S yang beroperasi di luar Moskow, menurut MOD.

Jubir Sekjen PBB, Stephane Dujarric hari Selasa (30/5) mengumumkan bahwa PBB mengutuk setiap serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil di manapun, termasuk Rusia.

“Tidak ada pembedaan antara serangan baru-baru ini di Moskow dan serangan meluas yang terus kita lihat di kota-kota Ukraina,” ujar Dujarric

Presiden Rusia, Vladimir Putin hari Selasa mengatakan, “Kyiv telah memilih jalan meneror warga Rusia dengan menyerang fasilitas sipil, yang merupakan tanda yang jelas dari kegiatan teroris.”

Baca Juga : Iran dan Mesir Jajaki Serius Pemulihan Hubungan Baik

Sementara itu; Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam konferensi pers setelah pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Burundi pada hari Selasa mengatakan, “Klaim Barat bahwa senjata yang dikirim ke Ukraina tidak boleh digunakan untuk menyerang wilayah Rusia jelas keliru,”.

“Kyivv telah lama beralih ke metode teroris terbuka dan menggunakan senjata Barat untuk aksi terorisnya,” papar Menlu Rusia.

Perang di Ukraina, dengan segala konsekuensi politik, militer, ekonomi, sosial, dan budayanya yang luas, telah memasuki bulan ke-16, dan negara-negara Barat masih mengirimkan senjata ke Ukraina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *