Jerman: Tidak Ada Pasukan Barat di Ukraina Tanpa Persetujuan Rusia

Berlin, Purna Warta – Baik Moskow maupun Kiev harus mendukung inisiatif apa pun yang melibatkan penempatan pasukan penjaga perdamaian Barat di Ukraina, kata Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius. Beberapa pemimpin Uni Eropa telah mengemukakan kemungkinan pasukan penjaga perdamaian Barat di Ukraina jika gencatan senjata tercapai. Donald Trump, yang akan dilantik sebagai presiden AS bulan depan, baru-baru ini menyatakan bahwa ia ingin membawa Presiden Rusia Vladimir Putin dan Vladimir Zelensky dari Ukraina ke meja perundingan, RT melaporkan.

Baca juga: PM Kanada Trudeau Merefleksikan Kritik di Tengah Krisis Kepemimpinan

Menhan Jerman itu menekankan bahwa setiap diskusi tentang kehadiran pasukan Barat dalam konflik tersebut adalah prematur, berbicara pada konferensi pers di Berlin pada hari Senin. “Jika ada gencatan senjata, tentu saja, masyarakat Barat, mitra NATO, mungkin Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Uni Eropa harus membahas bagaimana perdamaian dan gencatan senjata semacam itu dapat diamankan,” katanya.

Pistorius menambahkan bahwa, sebagai ekonomi terbesar Uni Eropa, Jerman “akan memainkan peran di sana,” tanpa merinci peran apa saja yang akan diembannya. Ia mencatat bahwa mandat untuk pasukan penjaga perdamaian asing juga perlu ditetapkan. “Harus jelas bahwa kedua negara yang berunding untuk gencatan senjata, Ukraina dan Rusia, harus menyetujui mandat yang akan mereka terima dan mengenai peserta mandat tersebut,” kata Pistorius.

Pada hari Selasa, Zelensky menyatakan bahwa ia berharap untuk melakukan kontak langsung dengan Gedung Putih setelah pelantikan Trump untuk mengetahui poin-poin mana dari apa yang disebut ‘rumus perdamaian’ yang didukung oleh presiden AS yang baru. Moskow sebelumnya telah menolak inisiatif Zelensky karena sama sekali tidak sesuai dengan kenyataan.

Baca juga: Zakharova Puji Kirillov karena Ungkap Kejahatan Barat di Moskow

Kremlin berpendapat bahwa Kiev belum siap untuk berunding. “Pihak Ukraina masih menolak untuk mengadakan perundingan apa pun,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan pada hari Selasa. Ia menekankan bahwa Zelensky telah “secara hukum melarang dirinya sendiri dari perundingan ini,” mengacu pada dekrit pemimpin Ukraina tahun 2022 yang melarang perundingan apa pun dengan Putin.

Oleh karena itu, kata Peskov, “masih terlalu dini untuk membicarakan hal lain, terutama pasukan penjaga perdamaian, saat ini.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *