Oslo, Purna Warta – Para pejabat Israel dan Qatar dijadwalkan bertemu di Norwegia pada hari Sabtu untuk menghidupkan kembali perundingan mengenai pembebasan tawanan yang ditahan di Gaza sebagai imbalan atas gencatan senjata dan pembebasan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel, Wall Street Journal melaporkan pada hari Sabtu (16/12).
Baca Juga : Intelijen AS: Hingga 45% Amunisi Udara yang Ditembakkan Israel di Jalur Gaza Tanpa Kontrol
Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dijadwalkan bertemu David Barnea, direktur badan intelijen Mossad Israel, di Oslo, tambah laporan itu, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut. Barnea juga kemungkinan akan bertemu dengan para pejabat Mesir, Journal melaporkan.
Hambatan yang signifikan menghambat dimulainya kembali perundingan mengenai kesepakatan penyanderaan baru, termasuk ketidaksepakatan mengenai kemungkinan persyaratan di dalam Hamas, tambah laporan itu, mengutip orang-orang yang mengetahui perundingan tersebut, menurut laporan Reuters.
Laporan perundingan tersebut muncul sehari setelah militer Israel mengatakan pihaknya secara keliru membunuh tiga sandera yang ditahan di Gaza oleh Hamas. Selama gencatan senjata selama seminggu pada akhir November, Hamas membebaskan lebih dari 100 perempuan, anak-anak, dan orang asing yang ditahan di Gaza dengan imbalan pembebasan 240 perempuan dan remaja.
Hari ini, Militer Israel memberikan rincian baru tentang insiden hari Jumat di lingkungan Shejaiya Kota Gaza, di mana tiga sandera Israel yang berhasil melarikan diri dari penawanan Hamas ditembak mati oleh pasukan.
Baca Juga : Iran: Mesin Perang Israel Membutuhkan Dukungan AS untuk Perang Gaza
Pasukan Angkatan Pertahanan Israel secara keliru mengidentifikasi tiga sandera Israel di lingkungan Shejaiya di Gaza utara sebagai ancaman dan melepaskan tembakan ke arah mereka, membunuh mereka, kata Juru Bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengumumkan pada Jumat malam.