Tehran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Husein Amir Abdullahian menyoroti upaya Iran menuju penyelesaian politik untuk perang Ukraina, dan menyalahkan konflik pada aliansi militer NATO pimpinan AS dan provokasinya.
“Kami menganggap NATO dan provokasinya sebagai akar penyebab perang dan krisis. Kami melanjutkan upaya kami untuk menghentikan perang dan membuat para pihak fokus pada solusi politik,” katanya, Senin (6/80, dalam konferensi pers di ibu kota Jepang, Tokyo.
Baca Juga : Pasukan Israel Gunakan Peluru Tajam, Gas Air Mata Pada Warga Palestina di Nablus
Amir Abdullahian juga menegaskan bahwa Republik Islam Iran selalu mempertahankan sikap dam prinsipnya melawan perang sebagai solusi.
“Sejak awal perang, kami telah mengagendakan … mengakhiri perang serta kembalinya pihak-pihak ke dialog dan solusi politik, dan mengambil tindakan aktif dalam kerangka ini,” tambahnya.
Pada Februari 2022, Rusia meluncurkan operasi khusus di Ukraina sebagian untuk mencegah ekspansi NATO ke arah timur setelah memperingatkan bahwa aliansi militer tersebut mengikuti “garis agresif” melawan Moskow.
Negara-negara Barat telah mengobarkan api perang dengan pengiriman senjata mereka yang tidak terkendali ke Ukraina.
Baca Juga : Presiden Uzbekistan: Uzbekistan-Turkmenistan-Iran Untuk Tingkatkan Daya Tarik Asia Tengah
Namun, mereka menuduh Iran memberi Rusia peralatan militer, termasuk drone, untuk digunakan di Ukraina, sebuah tuduhan yang ditolak mentah-mentah oleh Tehran.
Ukraina tidak memiliki bukti atas klaim drone Iran
Juga dalam sambutannya, diplomat top Iran itu menolak sebagai “benar-benar salah dan tidak benar” tuduhan mengenai penggunaan pesawat tak berawak Iran dalam perang Ukraina.
Dia mengatakan bahwa kerja sama pertahanan Tehran dengan Moskow tidak pernah melibatkan penggunaan drone atau senjata Iran dalam perang Ukraina karena Rusia sendiri adalah salah satu produsen dan pengekspor senjata terbesar di dunia.
Baca Juga : Kepala IRGC: Pengaruh Angkatan Laut Iran Di Semua Perairan Internasional
“Kami tidak menyediakan drone untuk digunakan di Ukraina kepada pihak mana pun dalam perang,” tegasnya.
Amir Abdullahian lebih lanjut mengatakan bahwa tahun lalu dia sendiri meminta Ukraina untuk menyerahkan dugaan bukti anti-Iran kepada pejabat militer Iran.
Pihak Ukraina menghindari pertemuan dengan delegasi militer Iran di Warsawa, Polandia, dan tidak memberikan dokumen yang dapat diterima dalam pertemuan selanjutnya di Oman, tambahnya.
“Disepakati bahwa pihak Ukraina sekali lagi akan meninjau dokumennya untuk diperiksa dalam pertemuan lain dengan pihak Iran. Kami berulang kali meminta pertemuan seperti itu, tetapi pihak Ukraina tidak menghadiri putaran pembicaraan baru.”
Baca Juga : Menlu Iran Dan Pakistan Tandatangani Rencana Strategis 5 Tahun Kerja Sama Komersial
“Dalam panggilan telepon dengan menteri luar negeri Ukraina, saya mengatakan saya yakin Anda tidak memiliki dokumen yang dituduhkan dan bahwa tuduhan terkait penggunaan pesawat tak berawak Iran dalam perang Ukraina sepenuhnya salah dan tidak benar.”
Menteri luar negeri Iran juga menyatakan keberatan Iran untuk mempersenjatai pihak mana pun dalam perang Ukraina, dan mengatakan aliran senjata Amerika Serikat dan Barat ke bekas negara Soviet itu akan memicu ketidakamanan dan ketidakstabilan di sana dan menyebabkan kematian dan kehancuran lebih lanjut.