Jenewa, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian telah memperingatkan kepala pengungsi PBB tentang rencana rezim Israel untuk secara paksa melakukan relokasi terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, yang menjadi sasaran perang Israel yang tak henti-hentinya.
Baca Juga : 11 Polisi Iran Gugur dalam Perang Melawan Teroris
Diplomat tertinggi tersebut menyampaikan pernyataan tersebut kepada Filipo Grandi, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), pada hari Kamis di Jenewa, di mana ia menghadiri Forum Pengungsi Global 2023 sebelumnya selama kunjungannya di sana.
Berbicara kepada Grandi, Amir-Abdollahian menyatakan keprihatinannya mengenai tindakan “berbahaya” rezim Israel yang bertujuan membawa eksodus dan relokasi paksa warga Palestina dari bagian utara Gaza ke bagian selatan wilayah pesisir dan dari sana ke negara-negara tetangga.
Rezim Israel telah melancarkan perang genosida terhadap Gaza sejak 7 Oktober menyusul operasi yang dilakukan oleh kelompok perlawanan di wilayah tersebut, yang dijuluki Operasi Badai al-Aqsa.
Pada hari yang sama, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan hampir 18.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas dalam serangan Israel sejauh ini. Pejabat Palestina dan regional lainnya telah memperingatkan bahwa melalui agresinya yang tidak terkendali, rezim Israel menerapkan kebijakan untuk memukimkan kembali masyarakat Gaza di Mesir.
Amir-Abdollahian mendesak agar UNHCR dan organisasi internasional lain yang bertanggung jawab menahan diri untuk tidak melakukan pendekatan diskriminatif terhadap pengungsi dari berbagai negara dan negara yang menampung mereka.
Baca Juga : Menteri Pertahanan Iran: Tidak Ada yang Bisa Bermanuver di Wilayah yang Kami Kuasai
Sementara itu, ia menunjuk pada Republik Islam yang menampung jutaan pengungsi asing, dan pelayanan luas yang diberikan negara tersebut kepada mereka, meskipun menderita sanksi yang bersifat opresif dan sepihak yang dikenakan oleh Amerika Serikat.