London, Purna Warta – Tanggapan diam-diam Inggris terhadap arahan Israel untuk melakukan evakuasi di Rafah timur telah menuai kritik tajam dari organisasi-organisasi kemanusiaan yang telah menggarisbawahi kekhawatiran atas keterlibatan dalam potensi pembunuhan massal ketika Israel sedang mempersiapkan genosida lainnya di Gaza.
Baca Juga : India Menegur Biden Secara Tegas Akibat Pernyataan Merendahkannya
Natalie Roberts, direktur eksekutif Doctors Without Borders, yang dikenal dengan inisial MSF dalam bahasa Prancis, telah meminta pemerintah Inggris untuk menjelaskan mengapa mereka tidak mengutuk rencana serangan Israel di Rafah.
Roberts mempertanyakan sikap pemerintah, dengan menyatakan, “Apa yang dilakukan pemerintah Inggris untuk menghindari keterlibatan dalam pembunuhan massal ribuan warga Palestina yang meninggal karena kekerasan dan penyakit?” Penyelidikan ini dibuat dalam sebuah posting di X.
Postingan tersebut dikaitkan dengan pernyataan MSF, yang menandai surat terbuka ketiga organisasi tersebut kepada Inggris mengenai tindakan Israel di Gaza. Surat tersebut mengutuk serangan udara Israel yang telah menghancurkan rumah sakit di seluruh Jalur Gaza, dan menuduh Inggris terlibat secara moral dan politik dengan terus mengekspor senjata.
Dalam perkembangan terkait, Islamic Relief, sebuah badan amal internasional yang berbasis di Inggris, telah menyatakan kekecewaannya terhadap perintah evakuasi Israel di Rafah timur.
Organisasi ini menyoroti konsekuensi kemanusiaan dari tindakan tersebut, dan menekankan bahwa tidak dapat dihindari adanya korban jiwa.
Meskipun wilayah tersebut ditetapkan sebagai “zona kemanusiaan yang aman”, badan amal tersebut menegaskan bahwa wilayah tersebut tetap tidak aman, karena warga sipil menghadapi serangan dan kekurangan pasokan penting.
Penduduk Rafah timur bergulat dengan kemungkinan adanya pengungsian paksa ketika militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi menjelang kemungkinan serangan di selatan Gaza.
Baca Juga : Hamas Peringatkan Invasi Israel ke Rafah akan Picu Bencana lebih Besar
Dalam wawancara dengan Reuters, warga mengungkapkan kekhawatiran dan ketidakpastian mereka mengenai situasi tersebut.
Beberapa dari mereka mempertimbangkan untuk merelokasi keluarga mereka ke daerah yang lebih aman, karena takut akan bahaya yang ditimbulkan oleh tindakan militer Israel.
Sementara itu, laporan dari Gaza menunjukkan bahwa setidaknya 16 orang tewas dalam serangan udara Israel di Rafah, dengan korban dilaporkan di beberapa lokasi di dalam kota.