London, Purna Warta – Seorang pejabat militer Inggris, mengakui bahwa sebagian senjata yang dikirim ke Ukraina, tidak sampai ke tangan pasukan negara itu, tapi dijual di pasar-pasar gelap.
Baca Juga : Irak-Iran Kembangkan Implementasi Proyek Air Bersama
Dikutip Russia Today, Sabtu (6/5), Menteri Negara untuk Angkatan Bersenjata Inggris, James Heappey mengatakan, “Sejumlah mekanisme pasti sudah diterapkan supaya bantuan-bantuan dari pusat koordinasi internasional penyalur bantuan, dapat sampai ke tangan pasukan Ukraina.”
Ia menambahkan, “Sejumlah laporan meski tidak banyak, menunjukkan bahwa senjata-senjata yang dikirim ke Ukraina, tidak sampai ke garis depan pertempuran.”
Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, sebelumnya mengatakan bahwa setahun sejak pecahnya perang di Ukraina, lebih dari 165 miliar dolar bantuan militer, dan senjata sudah dikirim ke Ukraina.
Wartawan Amerika Serikat, Seymour Hersh melaporkan, Barat mengetahui dengan baik bahwa senjata-senjatanya yang dijual oleh para komandan pasukan Ukraina, kepada para penyelundup, sekarang tersebar luas di negara-negara Eropa seperi Polandia.
Baca Juga : Delegasi OKI Datang ke Sudan Walaupun Konflik Berlanjut
Menurut data resmi, hingga akhir bulan Maret 2023, Inggris mengirim bantuan militer ke Ukraina, senilai 2,9 miliar dolar. Selain itu, Inggris juga melatih pasukan Ukraina, di wilayahnya, dan bermaksud melatih 30.000 tentara Ukraina hingga akhir tahun 2023.