Frederik X, Raja Baru Denmark, Siapa Dia?

Frederik X, Raja Baru Denmark, Siapa Dia?

Kopenhagen, Purna Warta Ia dikenal sebagai putra mahkota Denmark sejak usia 3 tahun, hari Minggu (21/01) ia meninggalkan istana Chistianborg di Copenhagen menjadi Raja Frederik X, kedaulatan monarki tertua di Eropa.

Baca Juga : Australia Memanas, Suhu Tinggi Dapat Membakar Wilayah Timur dan Barat

Transisi kerajaan Denmark terjadi minggu lalu dengan pengumumkan mengejutkan dari Ratu Margrethe II pada acara tahun baru, ia mengumumkan keinginannya untuk turun tahta di awal 2024. Berita menyebutkan bahwa ibu dari Federik dan satu-satunya ratu yang berkuasa di dunia itu hendak melepaskan jabatannay sangat mengejutkan seantero Denmark.

Margrethe telah menjadi monarki yang paling lama berkuasa semenjak meninggalnya Ratu Elizabeth II pada tahun 2022. Kedunya dikenal dekat dan diasumsikan oleh kepala negara Denmark yang merupakan sepupu jauh dari ratu bahwa posisinya sebagai ratu adalah jabatan seumur hidup.

Meski demikian, tampaknya wanita berusia 83 tahu merubah pilihannya dan beranjak dari posisinya setelah 52 tahun berada di tahta.

Meskipun kerajaan Denmark sudah berdiri sejak 1.000 tahun namun ia kini dibatasi oleh konstitusi negara Denmark. Warga Denmark sangat bangga dengan keluarga kerajaan mereka dan monarki yang memiliki pengaruh penting.

“dia sangatlah populer, laporan menunjukkan suport yang meyakinkan dari warga Denmark” kata Birgitte Borup, editor budaya koran Denmark Berlingske, lapor CNN.

Baca Juga : Warga Paris Terlibat di Kharkov, Kemenlu Russia Panggil Dubes Prancis

Borup mengatakan Frederik akan menjadi raja yang berbeda, ia menjelaskan bahwa ia sangat rendah hati dan tertarik dalam dunia olahraga dimana ibunya sang ratu lebih tetarik dalam dunia budaya. Tantangan utamanya adalah caranya berjalan dengan omongannya karena ia tidak terkenal tampil bebas di depan khalayak ramai.

Lahir pada 1968 Frederik Andre Hnerik Christian adalah anak pertama dari Margrethe dan mendiang suaminya Pangeran Henrik yang meninggal pada 2018. Nama depannya diambil sejalan dengan adat kerajaan yang memberikan nama depan pewaris pria dengan Frederik atau Christian. Saudara satu-satunya yaitu Pangeran Joachim lahir pada 1969.

Tumbuh disorot publik tidaklah mudah untuk pangeran pemalu. Ia menerima pendidikan dasarnya di Kreb Skole, sekolah elit swasta di Copenhagen sebelum ia pergi ke Boarding School di Normandy, Prancis. Frederik tidak nyaman dengan perhatian media dan mengkhawatirkan masa depannya. Di awal tahun 90an banyak yang melihatnya sebagai pangeran pesta dengan kegemarannya terhadap mobil cepat.

Waktunya di Universitas Aarhus membantu memulihkan reputasinya dan pada 195 ia menjadi anggota kerajaan Denmark yang meraih gelar magister. Studi sains politiknya ia tempuh di Harvard dengan nama samaran Frederik Henriksen – nama ayahnya.

Di Amerika Serikat Frederik – yang fasih berbahasa Prancis, Inggris dan Jerman – mendapatkan tugas diplomatik dalam misi PBB Denmark selama beberapa bulan pada 1994. Ia kemudian menetap di Paris selama 1 tahun sebagai sekretaris utama duta besar Denmark pada 1998.

Baca Juga : Reorganisasi AI, Google Konfirmasi Pemecatan lebih dari 1.000 Karyawan Pekan Ini

Frederik meninggalkan dunia perkuliahannya ketika bertemu dengan seorang sales eksekutif bernama Mary Elizabeth Donaldson. Keduanya bertemu di sebuah bar di Sydney tahun 2000 dimana sang putra mahkota datang untuk menghadiri olimpiade musim panas. Singkat cerita Mary tidak sadar telah terpikat oleh seorang anggota kerajaan asli pada malam itu.

Empat tahun kemudian kedua sejoli itu mengadakan pernikahan megah di Katedral Copenhagen dengan dihadiri oleh raja, ratu dan tamu-tamu kehormatan serta di saksikan oleh jutaan orang di seluruh dunia.

Sekarang mereka memiliki 4 orang anak. Christian 18 tahun yang menjadi putra mahkota baru yang kelak mewarisi ayahnya, Isabella 16 tahun dan anak kembar berusia 13 tahun Vincent dan Jospehine. Pasangan suami istri ini berusaha memberikan anak-anak mereka pendidikan yang lebih informal daripada Frederik dengan menyekolahkan mereka di sekolah biasa.

2012 menandai 40 tahun masa jabatan Ratu Margrethe, ia menyampaikan kekagumannya kepada menantunya “aku merasa yakin terhadapnya, kita memiliki hubungan yang baik dan hangat”

Baca Juga : Polisi Bentrok dengan Kelompok yang Memprotes Pembakaran Al-Quran di Belanda

Vilemann menyebut Mary sebagai kekuatan di belakang Frederik dan menjelaskan transisinya dari rakyat biasa menjadi anggota kerajaan yang dicintai sebagai hal yang mengesankan dan luar biasa.

Pakar kerajaan menunjukkan beberapa poin penting untuk ratu perhatikan dalam tahun-tahun mendatang seperti menjaga kesehatan mental, melawan perundungan dan kesendirian dari dalam diri. Ia menjelaskan “aku berani mengatakan bahwa Mary telah berjalan seperti ratu-ratu Wales dalam memilih motivasi dan menyebarkan kesadaran dalam caranya menggunakan perangkat kerajaan”

Menurut Borup, Mary akan menjadi asset terbesar untuk monarki dalam tahun-tahun mendatang.

“ia tidak terlahir sebagai anggota kerajaan tapi kau akan berfikir bahwa ia terlahir demikian. Ia memiliki keanggunan dan merupakan representasi yang luar biasa untuk negara Denmark” ia mengatakan “ia dikenal selalu siap sedia dan juga mengambil sejumlah tugas-tugas penting seperti menyoroti kekerasan domestik”

Baca Juga : Jepang Telah Bergabung Klub Elite Pendaratan di Bulan

“ketika Mary dan Frederik bertemu di Autralia, cerita yang disampaikan adalah ia merupakan wanita beruntung bisa bertemu dengan seorang pangeran sungguhan, namun sekarang aku berfikir untuk menunjukkan bahwa Frederik yang beruntung”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *