Jenewa, Purna Warta – Euro-Med, sebuah organisasi hak asasi manusia berbasis di Jenewa menyerukan kepada komunitas internasional untuk memastikan akses tanpa batas ke Gaza bagi jurnalis, penyelidik, dan ahli hukum guna mendokumentasikan bukti genosida Israel serta menuntut para pelaku agar bertanggung jawab.
Dalam pernyataan yang diposting di platform X, Euro-Med Human Rights Monitor menyatakan bahwa setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Mesir pada Senin, “Gaza akhirnya harus terbuka untuk dunia.”
Organisasi tersebut menegaskan bahwa dunia kini harus menyaksikan secara langsung tingkat kehancuran, pengungsian, dan penderitaan manusia yang disebabkan oleh kampanye genosida Israel, yang telah menewaskan hampir 68.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
“Media internasional, penyelidik PBB, tim ICC, dan komisi pencari fakta harus diberi akses penuh tanpa hambatan untuk mendokumentasikan genosida Israel dan memastikan akuntabilitas bagi para pelaku,” ujar lembaga hak asasi itu.
Euro-Med memperingatkan bahwa setiap pembatasan akses akan dianggap sebagai upaya untuk menyembunyikan bukti kejahatan rezim Israel terhadap rakyat Palestina.
Selama dua tahun genosida berlangsung, Israel menerapkan blokade total terhadap Gaza, membatasi keras bantuan kemanusiaan, serta melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti yang membuat warga sipil terjebak dalam kondisi bencana.
Menurut Euro-Med, pasukan Israel secara sistematis menargetkan jurnalis dan lembaga media, dengan setidaknya 254 jurnalis Palestina terbunuh, puluhan kantor media hancur, dan koresponden internasional dilarang memasuki Gaza.
“Meliput Gaza tetap menjadi kewajiban moral dan kemanusiaan bagi media internasional,” kata Euro-Med, menambahkan bahwa pelaporan atas perkembangan di wilayah tersebut merupakan tanggung jawab moral terhadap para korban dari salah satu kejahatan paling brutal di era modern.
Organisasi itu juga menyerukan akses segera dan tanpa syarat bagi tim forensik dan penyidik kriminal—dilengkapi dengan peralatan yang diperlukan—untuk membantu evakuasi jenazah korban dari bawah reruntuhan serta mengidentifikasi mereka yang masih hilang.
Baca juga: Trump Ancam akan ‘Perintahkan Israel Kembali ke Gaza’
Seruan Euro-Med ini muncul di tengah meningkatnya tuntutan global untuk transparansi dan keadilan pasca gencatan senjata, dengan kelompok-kelompok HAM memperingatkan bahwa tanpa akses independen, Israel dapat kembali memanipulasi narasi dan menghindari pertanggungjawaban.
Organisasi kemanusiaan menegaskan bahwa pendokumentasian kejahatan perang dan skala kehancuran di Gaza sangat penting—tidak hanya untuk keadilan, tetapi juga sebagai landasan bagi rekonstruksi dan proses perdamaian yang kredibel.
Situasi ini terjadi di tengah kekhawatiran negara-negara Arab yang membantu menengahi gencatan senjata 13 Oktober di Mesir, karena rekam jejak Israel yang sering melanggar kesepakatan dan minimnya kredibilitas sebagai mitra perdamaian menimbulkan keraguan atas ketahanan perjanjian tersebut.
Menurut laporan Bloomberg, para pejabat di kawasan menyatakan kekhawatiran besar terhadap keandalan rezim Israel dan ketiadaan mekanisme konkret untuk memastikan penegakan isi kesepakatan tersebut.