Eropa Tolak Tuntutan Ukraina untuk Sanksi Rusia di SWIFT

Eropa Tolak Tuntutan Ukraina untuk Sanksi Rusia di SWIFT

Purna Warta – Presiden Ukraina sedang mengupayakan untuk mensanksi Rusia di SWIFT. Sebagian anggota Uni Eropa tidak mendukung pendekatan ini dan mengatakan bahwa kebijakan ini tidak akan merugikan bank-bank Moskow, tapi sebaliknya, bank-bank Benua Biru yang akan kesulitan mengembalikan keuangannya.

Volodymyr Zelensky, Presiden Ukraina, menjelaskan percakapan telponnya dengan Mario Draghi, PM Italia. Presiden Zelensky menegaskan dukungannya untuk mensanksi Rusia dalam sistem pembayaran internasional atau SWIFT (The Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication).

Baca Juga : Apa Target Amerika di Perbatasan Suriah-Irak?

“Ini merupakan lembaran baru sejarah negara-negara kami,” tweet Zelensky dalam laman Twiternya.

Salah satu petinggi bank pusat di zona Euro kepada Reuters menyatakan, “Keputusan untuk memutus tangan Rusia di SWIFT dalam beberapa hari akan segera diambil.”

Detik ini, sanksi Moskow  di SWIFT menjadi pembahasan hangat pro dan kontra di Benua Biru.

Menhan Inggris mengatakan bahwa London menuntut sanksi Rusia di SWIFT dan sedang berupaya untuk meyakinkan pihak-pihak lainnya.

Menurut laporan Oil Price, Italia, Hungaria, Austria dan Prancis menolak sanksi ini.

Baca Juga : Kenapa Emirat Abstain dalam Pemungutan Suara Kecaman Invasi Rusia?

Kanselir Jerman juga telah mengungkapkan penolakannya dengan proyek ini. Dikatakan bahwa Zelensky telah mengumbar kemarahannya melalui tweetnya ini.

Olaf Scholz, Kanselir Jerman, pada hari Kamis, 24/2, siang menolak sanksi Rusia di SWIFT dan menegaskan bahwa opsi ini dipaparkan nanti saja.

Dari pihak lain dilaporkan bahwa sebagian anggota UE tidak mendukung opsi ini. Mereka menegaskan bahwa kebijakan ini tidak akan merugikan bank-bank Moskow. Bahkan situasi terbalik, sangat menyulitkan bank-bank Eropa untuk mengembalikan uang.

Bahkan sebagian dari mereka mengungkapkan Rusia yang telah membangun sistem pembayaran tersendiri dan Beruang Merah telah mengembangkannya.

Baca Juga : Perang Rusia-Ukraina, Efeknya ke Dunia Arab dan Tugas Baru di Kawasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *