Ankara, Purna Warta – Menanggapi perkembangan terkini di Palestina yang terjadi akhir pekan lalu, Presiden Turkiye Erdogan mengatakan bahwa Turkiye tidak menganggap tindakan apa pun terhadap warga sipil atau serangan apa pun yang menargetkan pemukiman sipil dapat dibenarkan.
Baca Juga : Iran : Front Perlawanan Siap Menghadapi Apapun Skenario Melawan Rezim Israel
Serangan Israel yang “tidak proporsional dan tidak berdasar” baru-baru ini terhadap Gaza dapat menyebabkan reputasi buruk di dunia internasional, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan memperingatkan sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency.
“Serangan yang tidak proporsional dan tidak bermoral terhadap Gaza dapat membawa Israel ke posisi yang tidak terduga dan tidak diinginkan di mata opini publik dunia,” kata Erdogan pada pertemuan kelompok Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di ibu kota Ankara.
“Membom permukiman sipil, membunuh warga sipil dengan sengaja, memblokir kendaraan (yang) membawa bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut, dan mencoba menampilkan semua ini sebagai keterampilan hanya merupakan cerminan dari organisasi (teroris), bukan negara,” katanya. , menambahkan, “Israel tidak boleh lupa bahwa jika mereka bertindak seperti sebuah organisasi, bukan sebagai negara, maka pada akhirnya mereka hanyalah sebuah organisasi.”
Baca Juga : Rusia Desak Dewan Keamanan PBB Tuntut Israel Hentikan Serangan atas Gaza
Mengenai konflik Israel-Palestina yang meletus akhir pekan lalu, Erdogan mengatakan Turkiye tidak menganggap tindakan apa pun terhadap warga sipil atau serangan apa pun yang menargetkan pemukiman sipil dapat dibenarkan.
“Konflik yang dilakukan dengan segala cara yang memalukan bukanlah perang, melainkan pembantaian,” tegas Presiden Turkiye.
Dalam peningkatan dramatis ketegangan di Timur Tengah, pasukan Israel telah melancarkan kampanye militer yang berkelanjutan dan kuat terhadap Jalur Gaza, sebagai respons terhadap operasi militer yang dilakukan oleh Perlawanan Palestina, Hamas, di wilayah-wilayah pendudukan Israel.
Baca Juga : Kondisi Mengerikan Warga Sipil Gaza: Tinggal atau Mengungsi Sama Saja
Konflik dimulai pada hari Sabtu ketika Hamas memulai Operasi Badai Al-Aqsa terhadap Israel, sebuah serangan mendadak yang memiliki banyak cabang termasuk rentetan peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara, yang menurut Hamas merupakan pembalasan atas penyerbuan tersebut. Masjid Al-Aqsa di Al-Quds Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina.