Roma, Purna Warta – Duta Besar Iran untuk Italia, Mohammad-Reza Sabouri mengatakan hak asasi manusia (HAM) telah menjadi alat bagi Barat untuk memajukan kebijakan luar negerinya yang hegemonik.
Baca Juga : Iran ke AS: Hentikan Kemunafikan Dalam Serangan Israel Terhadap Rafah
Duta Besar menyampaikan komentar tersebut dalam sebuah wawancara dengan majalah Italia “Don Quichotte”, menurut laporan IRNA pada hari Senin, ketika ia merujuk pada sikap diam Barat terhadap kejahatan biadab yang dilakukan oleh rezim Israel terhadap rakyat Palestina yang tertindas dan tidak berdaya.
Sabouri juga merujuk pada Operasi Al Aqsa pada 7 Oktober, yang dilancarkan gerakan perlawanan Palestina, Hamas, terhadap posisi Israel dari Gaza.
Penekanan para pejabat Barat dan media pada operasi 7 Oktober adalah upaya untuk mengalihkan opini publik dari akar penyebab krisis Palestina, katanya, seraya menambahkan bahwa krisis ini dimulai beberapa dekade yang lalu ketika hak-hak warga Palestina atas tanah mereka dan keputusan mereka diambil. nasib diabaikan.
Diplomat Iran tersebut juga mengatakan bahwa krisis yang telah berlangsung selama puluhan tahun ini masih belum terselesaikan, karena pandangan masyarakat Palestina telah diabaikan oleh para pembuat kebijakan.
Baca Juga : Iran Sanjung Para Pemimpin Uni Afrika yang Kompak Dukung Palestina
Iran percaya bahwa solusi terhadap krisis ini harus didasarkan pada referendum dengan kehadiran masyarakat asli di wilayah ini, yaitu warga Palestina di dalam dan di luar wilayah pendudukan, kata Saburi.
“Saya tidak menilai posisi negara lain, namun saya percaya bahwa solusi apa pun, yang mengabaikan keinginan masyarakat di negara ini, tidak akan efektif”, tambahnya.