HomeInternasionalEropaDorongan De-Dolarisasi Iran-Rusia Menjadi Momentum

Dorongan De-Dolarisasi Iran-Rusia Menjadi Momentum

Tehran, Purna Warta – Gubernur Bank Sentral Iran (CBI) Mohammad Reza Farzin dan mitranya dari Rusia Elvira Nabiullina telah menekankan penguatan pertukaran perdagangan dan de-dolarisasi serta penggunaan mata uang nasional Iran dan Rusia dalam perdagangan bilateral.

Selama pertemuan dengan Nabiullina, Farzin menggarisbawahi perlunya meningkatkan pertukaran perbankan dan moneter antara Tehran dan Moskow.

Baca Juga : Ketua Parlemen Rusia: Skema Utang AS Digunakan Washington Untuk Tipu Negara Lain

Farzin menyatakan penguatan dan percepatan pengembangan hubungan perantara antara bank komersial Iran dan Rusia menjadi agenda utama kedua bank besar tersebut.

Mengacu pada besarnya kapasitas dan potensi komersial yang dimiliki Iran dan Rusia, ia menekankan peningkatan kerja sama infrastruktur perbankan kedua negara.

Kepala CBI mengundang Rusia untuk berpartisipasi dalam KTT ACU edisi ke-51 yang dimulai pada hari Selasa (23/5) di Tehran, mengacu pada potensi negara anggota Asian Clearing Union (ACU).

Nabiullina, pada bagiannya, menekankan penguatan pertukaran moneter dan perbankan serta pemanfaatan infrastruktur perbankan kedua negara secara maksimal untuk mengembangkan kerja sama perdagangan dan ekonomi.

“Pertukaran tim teknis dan khusus bank sentral kedua negara dengan tujuan mengembangkan dan memperdalam hubungan moneter dan perbankan dianggap penting dalam hal ini, yang sudah dilakukan,” ujarnya.

Pejabat Iran telah berulang kali menuduh Amerika Serikat menggunakan dolar sebagai alat untuk mengobarkan perang ekonomi dan politik. Mereka telah menyentuh kebijakan untuk menggunakan mata uang lain sebagai pengganti dolar, dan menekankan bahwa dolar harus secara bertahap dibuang dari transaksi global.

Baca Juga : Rusia Tutup Konsulat Swedia Sebagai Tindakan Pembalasan

Bagian dolar dalam cadangan global turun sepuluh kali lebih cepat tahun lalu dibandingkan selama dua dekade terakhir, menurut laporan. Prosesnya dipercepat setelah negara-negara lain melihat dolar AS Rusia dan aset berdenominasi Euro dibekukan di luar negeri dan Moskow dipotong dari sistem pesan keuangan global SWIFT.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen baru-baru ini mengakui bahwa peran dolar sebagai mata uang cadangan dunia dapat berkurang karena Washington menggunakan pengaruhnya atas sistem keuangan global untuk mengejar tujuan geopolitiknya melalui sanksi.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here