Dikira Pria, Petinju Wanita Aljazair Menjadi Target Rasisme

Aljazair

Paris, Purna Warta – Petinju wanita asal Aljazair, Imane Khelif, menjadi sasaran kampanye rasisme di media sosial usai memenangkan pertandingan melawan petinju Italia, Angela Carini pada Kamis (1/8) lalu. Carini menyerah dari pertandingan setelah bertahan selama 46 detik dan menolak berjabat tangan dengan Khelif.

Baca juga: Ujarannya Picu Kontroversi, Petinju Wanita Italia Minta Maaf

Setelah keluar, Carini menangis dan mengatakan bahwa ia tidak pernah mendapat pukulan sekeras itu sebelumnya. Setelah itu, Khelif menjadi sasaran kampanye penuh kebencian, rasisme, transfobia dan disinformasi terkait identitas gendernya. Dia dituduh sebagai transgender, laki-laki secara biologis, dan interseks yang bertanding di kompetisi wanita. , meskipun tidak ada bukti untuk mendukung klaim tersebut.

Khelif menjadi bulan-bulanan media sosial akibat tuduhan itu. Dari penulis Inggris, J.K. Rowling, Elon Musk, Piers Morgan hingga Perdana Menteri Italia turut mengomentari serta melakukan cyberbullying terhadap Khelif.

Khelif merupakan seorang yang terlahir sebagai perempuan secara biologis. Karirnya bahkan sempat dipertanyakan oleh ayahnya karena ayahnya menganggap bahwa ‘tinju bukanlah arena untuk perempuan’. Ia juga tinggal di Aljazair yang notabene negara yang melarang operasi transgender.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *