Coba Berdamai dengan Azerbaijan, Ribuan Warga Protes Tuntut PM Armenia Mengundurkan Diri

Coba Berdamai dengan Azerbaijan, Ribuan Warga Protes Tuntut PM Armenia Mengundurkan Diri

Yerevan, Purna Warta Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di ibukota Armenia menuduh Perdana Menteri Nikol Pashinyan mengkhianati negaranya karena mencoba untuk menenangkan dan berdamai dengan Azerbaijan dan menuntutnya untuk mengundurkan diri.

Para demonstran meliputi kerabat dari mereka yang kehilangan nyawa dalam Perang Karabakh Kedua pada tahun 2020, menurut kantor berita Armenia.

Baca Juga : Kematian Melonjak, Azerbaijan Serukan Gencatan Senjata dengan Armenia

Para pengunjuk rasa, pada Rabu (14/9), menuntut agar Nikol Pashinyan diberikan mosi tidak percaya serta mendesaknya untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Polisi memblokir jalan di pintu masuk parlemen untuk mencegah para pengunjuk rasa masuk.

Pengunjuk rasa menuntut pengunduran diri PM Armenia dan mencoba untuk menembus blokade polisi untuk memasuki gedung parlemen.
Pengunjuk rasa menuntut pengunduran diri PM Armenia dan mencoba untuk menembus blokade polisi untuk memasuki gedung parlemen.

Setelah ketegangan di siang hari, jumlah demonstran di depan parlemen meningkat pada malam hari.

Baku dan Yerevan telah terlibat dalam pertempuran mematikan sejak Senin yang menewaskan 155 tentara di kedua belah pihak.

PM Armenia Pashinyan mengatakan kepada parlemen bahwa 105 tentara Armenia tewas dalam gejolak baru-baru ini, sementara jumlah korban tewas Azerbaijan yang diberikan oleh Baku mencapai 50.

Baca Juga : Puluhan Tentara Azerbaijan Tewas dalam Provokasi Armenia di Perbatasan

Gencatan Senjata

Menurut postingan di media sosial, para pengunjuk rasa mencoba mendobrak pintu gedung parlemen.

Rekaman menunjukkan para pengunjuk rasa menyerukan pengunduran diri Pashinyan, meneriakkan slogan-slogan menentangnya dan mencoba menerobos penghalang polisi.

Para pengunjuk rasa bereaksi terhadap pernyataan Pashinyan dalam pidatonya di hari sebelumnya kepada parlemen bahwa ia ingin menandatangani perjanjian damai dengan Azerbaijan.

Azerbaijan mengatakan personel tentara Armenia telah meletakkan ranjau di darat dan jalan di antara posisi di sepanjang perbatasan yang memicu bentrokan.

Baca Juga : Ketegangan Meningkat, Turki & Azerbaijan Bahas Provokasi Armenia

Hubungan antara bekas republik Soviet di Armenia dan Azerbaijan telah tegang sejak 1991 ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, juga dikenal sebagai Karabakh Atas, sebuah wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan.

Pada tahun 2020, Azerbaijan membebaskan beberapa kota dan lebih dari 300 pemukiman dan desa yang diduduki oleh Armenia, dan pertempuran berakhir dengan kesepakatan yang ditengahi oleh Rusia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *