Washington, Purna Warta – Sebuah laporan media Barat mengungkapkan bahwa CIA memberi tahu Belgia tentang peran Ukraina yang terlibat dalam penghancuran pipa Nord Stream yang mentransfer gas dari Rusia ke Jerman.
De Tijd, sebuah surat kabar Belgia, melaporkan pada hari Sabtu (10/6) bahwa badan intelijen AS memberi tahu mitranya dari Belgia, ADIV, tentang kemungkinan keterlibatan Ukraina dalam sabotase pipa Nord Stream.
Baca Juga : Kepala Nuklir Iran: Pengayaan Uranium Tingkat Tinggi Ditujukan Untuk Penghapusan Sanksi
Wartawan investigasi AS Seymour Hersh melaporkan pada bulan Februari bahwa Presiden AS Joe Biden adalah orang yang mengeluarkan izin terakhir untuk meledakkan saluran pipa.
Rusia menolak laporan media Barat sebagai pengalih perhatian.
Moskow telah menolak laporan tentang keterlibatan pasukan Ukraina sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian publik dari peran utama yang dimainkan oleh Washington dan London dalam krisis tersebut.
“Kami telah berbicara tentang data yang kami miliki tentang kemungkinan keterlibatan Anglo-Saxon dalam serangan teroris terhadap infrastruktur energi internasional ini,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, Kamis.
“Semua detail lainnya harus diungkapkan selama penyelidikan internasional yang transparan, yang saat ini tidak dilakukan dan pihak Rusia tidak diizinkan untuk bergabung dalam upaya penyelidikan apa pun.”
Investigasi tentang ledakan tersebut sedang dilakukan oleh penyelidik dari Denmark, Jerman dan Swedia.
Baca Juga : Prediksi Bankir Rusia: Akhir Dominasi Dolar AS di Pasar Global Sudah Dekat
Penyelidik dari Rusia telah dilarang berpartisipasi dalam proses penyelidikan yang telah menunjukkan sejauh ini bahwa ledakan Nord Stream merupakan operasi “sabotase yang disengaja”.
Kremlin mengatakan para penyelidik menunda hasil penyelidikan dan menunda laporan mereka untuk mengumumkan pelaku pengeboman kepada dunia.