Bulgaria Selidiki Perangkat COM Berbahan Peledak yang Dijual ke Hizbullah

Sofia, Purna Warta – Badan keamanan negara Bulgaria sedang menyelidiki sebuah perusahaan yang terkait dengan penjualan pager berbahan peledak ke Hizbullah, yang terlibat dalam ledakan mematikan di Lebanon awal minggu ini, kata badan tersebut pada hari Kamis.

Badan keamanan negara Bulgaria, DANS, mengumumkan bahwa mereka bekerja sama dengan kementerian dalam negeri untuk menyelidiki keterlibatan sebuah perusahaan yang terdaftar di Bulgaria, meskipun nama perusahaan tersebut tidak diungkapkan.

Laporan media lokal menuduh bahwa sebuah perusahaan yang berpusat di Sofia, Norta Global Ltd, berperan dalam memfasilitasi penjualan pager yang meledak di seluruh Lebanon pada hari Selasa, menewaskan 11 orang dan melukai 4.000 orang.

Pejabat perusahaan tidak segera menanggapi permintaan komentar, dan pengacara yang mendaftarkan perusahaan di blok apartemen Sofia juga menolak menjawab pertanyaan Reuters.

Gambar pager yang hancur menunjukkan desain yang konsisten dengan yang diproduksi oleh Gold Apollo Taiwan. Gold Apollo mengklaim pada hari Rabu bahwa pager tersebut diproduksi oleh B.A.C. Consulting yang berpusat di Budapest.

Namun, kantor berita Hungaria Telex mengutip sumber yang mengklaim bahwa penjualan tersebut difasilitasi oleh perusahaan yang berpusat di Sofia bernama Norta Global Ltd.

DANS mengonfirmasi bahwa mereka tidak mendeteksi adanya pengiriman pager yang melewati Bulgaria.

The New York Times melaporkan pada hari Rabu bahwa intelijen Israel menggunakan perusahaan cangkang untuk mengirimkan perangkat komunikasi, yang dilengkapi dengan bahan peledak, ke Hizbullah, yang memicu serangan terkoordinasi minggu ini.

Ledakan tersebut, yang terjadi pada hari Selasa dan Rabu, menewaskan lebih dari 30 orang, termasuk empat anak-anak, dan melukai ribuan orang. Orang-orang sedang menggunakan pager, walkie-talkie, dan perangkat lain yang direkayasa saat meledak.

Israel tidak mengonfirmasi atau membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut.

The New York Times, mengutip 12 pejabat pertahanan anonim, merinci bagaimana perangkat tersebut, yang awalnya bersumber dari perusahaan Hungaria, B.A.C. Consulting, diam-diam dimodifikasi oleh intelijen Israel.

Perangkat tersebut, yang didistribusikan melalui perantara, Gold Apollo Taiwan, berisi baterai yang diisi dengan PETN, bahan peledak yang dikenal karena kemampuannya menghindari deteksi selama pemeriksaan keamanan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *