Washington D.C., Purna Warta – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa Rusia memilki kemungkinan yang sangat tinggi untuk melancarkan aksi militer di Ukraina.
Kemungkinannya sangat tinggi untuk membenarkan memulangkan banyak staf di kedutaan AS di Kiev, kata Blinken pada hari Sabtu (12/2).
Baca Juga : Perundingan Rusia-Ukraina Gagal Hasilkan Kesepakatan
“Kami memerintahkan keberangkatan sebagian besar orang Amerika yang masih berada di kedutaan AS di Kiev. Risiko aksi militer Rusia di Ukraina cukup tinggi dan ancamannya sangat besar sehingga ini adalah hal yang bijaksana untuk dilakukan,” kata Blinken dalam konferensi pers di Honolulu, Hawaii.
Sebagian besar staf kedutaan diperintahkan untuk segera meninggalkan Ukraina karena ancaman invasi oleh Rusia, departemen tersebut mengatakan tampaknya semakin mungkin jika situasi beralih menuju konflik aktif.
Hal ini menambah seruan Departemen Luar Negeri awal pekan ini agar warga AS lainnya segera meninggalkan Ukraina.
Baca Juga : [FOTO] – Penampakan Pasukan Rusia di Dekat Ukraina
Histeria AS
Peringatan AS bahwa penumpukan lebih dari 100.000 tentara Rusia di perbatasan Ukraina dapat menandai invasi menjadi semakin mendesak dalam beberapa hari terakhir.
Moskow telah membantah rencananya untuk melakukan invasi, menuduh peringatan AS sebagai sebuah “histeria” dan mengatakan pihaknya memiliki kekhawatiran keamanannya sendiri atas apa yang disebut agresi oleh sekutu NATO.
Setelah bertemu dengan rekan-rekannya dari Jepang dan Korea Selatan, Blinken menegaskan kembali bahwa solusi diplomatik Rusia-Ukraina tetap memungkinkan dan cara untuk mengejarnya adalah dengan menurunkan eskalasi Moskow.
Baca Juga : Kais Saied Berhasil Perkuat Kuasa atas Peradilan, Ribuan Protes di Tunisia
“Jalan diplomatik tetap terbuka. Cara Moskow untuk menempuh jalan keluar sangat sederhana; de-eskalasi, bukannya eskalasi,” kata Blinken.