Athena, Purna Warta – Ribuan warga Yunani melakukan unjuk rasa di beberapa kota dalam upaya protes mereka terkait kenaikan tajam biaya hidup. Aksi itu didasari karena pemerintah berjanji sebelumnya untuk meningkatkan dukungan darurat untuk rumah tangga.
Inflasi Yunani pada Januari melonjak menjadi 6,2% per tahun di tengah kekhawatiran invasi Rusia ke Ukraina yang akan lebih mendorong kenaikan harga energi dan pangan.
Baca Juga : Menyusul Negara Eropa lainnya, Prancis Tutup Zona Udara untuk Pesawat Rusia
Di Athena, polisi mengatakan sekitar 10.000 demonstran yang dipimpin oleh serikat yang berafiliasi dengan Komunis PAME berkumpul di luar parlemen pada hari Sabtu (26/2) untuk memprotes lonjakan inflasi dan undang-undang perburuhan baru yang meningkatkan jam kerja.
“Amarah kami sudah berada pada ambang batasnya,” kata anggota serikat baja Panagiotis Doukas.
“Kami mengklaim hak kami untuk kehidupan yang yang wajar. Kami mengatakan ‘tidak’ dengan tegas terhadap kebijakan keliru yang telah menghancurkan hidup kami,” katanya.
Menurut data resmi, harga listrik pada Januari melonjak 56%, bahan bakar 21,6% dan gas alam melonjak 156%.
Baca Juga : Kemungkinan Konsekuensi dari Perang Ukraina dalam Penyelesaian Krisis Suriah
“Biaya hidup rata-rata meningkat lebih dari 2% pada 2022,” Panagiotis Petrakis, seorang profesor ekonomi di Universitas Athena, mengatakan kepada kantor berita AFP.
Pemerintah Yunani sendiri telah menghabiskan 44 miliar euro ($50 miliar) untuk mendukung bisnis dan rumah tangga berpenghasilan rendah selama pandemi Covid-19.
Jumat malam, Menteri Keuangan Christos Staikouras mengatakan Yunani akan menyelesaikan pembayaran awal pinjaman bailout dari Dana Moneter Internasional dan menggunakan penghematan suku bunga “untuk mendukung rumah tangga dan bisnis”.
Tahap terakhir pinjaman IMF yang diberikan ke Yunani selama krisis utang 2010-2018, senilai 1,85 miliar euro, akan dilunasi pada April, sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada AFP minggu ini.
Baca Juga : 15 Teroris Terluka Akibat Membawa Bahan Senjata Kimia di Suriah Utara
Yunani menargetkan pertumbuhan ekonomi 4,5 persen tahun ini dan mengharapkan pendapatan tambahan dari industri pariwisata yang vital.
Pariwisata menyumbang sekitar seperempat dari ekonomi Yunani. Penerimaan pada tahun 2021 mencapai lebih dari 10 miliar euro.
Tingkat Pengangguran Tinggi
Yunani juga dibebani dengan tingkat pengangguran yang sudah mencapai sekitar 13 persen, salah satu yang tertinggi di zona euro, warisan dari krisis utang hampir satu dekade.
Pandemi melanda tepat ketika Yunani mulai pulih dari krisis yang membuatnya kehilangan seperempat dari output nasional.
Baca Juga : Universitas di Afghanistan Dibuka, Hanya Sedikit Wanita yang Kembali
Pada 2020, ekonomi Yunani menyusut sembilan persen.
Orang-orang yang berisiko mengalami kemiskinan atau pengucilan sosial di Yunani diperkirakan mencapai 28,9 persen, tepat di belakang sesama negara tertinggal Uni Eropa, Bulgaria dan Rumania, menurut kelompok Jaringan Anti-Kemiskinan Hellenic.
Kelompok tersebut menemukan bahwa pada tahun 2020, 44,6 persen rumah tangga berjuang untuk membayar sewa atau cicilan hipotek, sementara 16,7 persen memiliki pemanas yang tidak memadai.