Berlin, Purna Warta – Pemasok senjata terbesar kedua bagi rezim Israel, baru-baru ini memperingatkan terhadap serangan besar-besaran di Rafah.
Kantor berita Rusia Tass mengatakan pada Minggu pagi bahwa Scholz mengeluarkan peringatan tersebut dalam pidatonya di kota Karlsruhe di barat daya Jerman.
Baca Juga : Israel Terus Lanjutkan Serangan Kekerasan di Gaza di Tengah Seruan untuk Akses Bantuan
“Kami di Jerman setuju dengan pemerintah Eropa dan AS bahwa saat ini berpikir untuk menyerang Rafah, tempat jutaan orang berlindung dan tanpa perlindungan, adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab. Ini tidak bisa berakhir dengan baik,” katanya.
Kanselir Jerman juga menyerukan pengiriman bantuan kemanusiaan yang cukup ke Gaza, sebuah pernyataan yang disambut baik dan didukung oleh para penentang perang Gaza.
“500 truk sehari adalah jumlah minimal bantuan yang masuk ke Gaza. Siapa pun yang memulai perang bertanggung jawab atas kemanusiaan dan penduduk sipil yang menjadi korban perang”, tegas Schultz.
Serangan terhadap Rafah telah menjadi masalah yang paling mendesak sejak rezim Israel menentang seruan komunitas internasional dan bahkan para pendukung Barat.
Pemerintah Jerman semakin terisolasi dengan posisinya seiring dengan banyaknya aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat Jerman untuk menuntut diakhirinya pasokan senjata ke rezim Israel.
Baca Juga : Raisi: Hubungan Iran-Azerbaijan Lebih Kuat dari Sekedar Tetangga
Gugatan baru-baru ini di pengadilan dalam negeri Jerman meminta hakim untuk segera mengarahkan pemerintah agar mencabut semua izin senjata kepada Israel yang dikeluarkan sejak 7 Oktober.