Moskow, Purna Warta – Bos Grup Wagner Yevgeny Prigozhin diberitakan menyerukan penggulingan kepemimpinan militer Rusia. Laporan itu muncul setelah Yevgeny Prigozhin, pendiri kelompok tentara bayaran Wagner, menuduh Moskow menargetkan pasukannya dengan serangan rudal mematikan dan berjanji akan membalasnya.
Pria berusia 62 tahun itu menyatakan akan meluncurkan gerakan untuk memulihkan “keadilan”. Yevgeny Prigozhin menyerukan perubahan di kepemimpinan Kementerian Pertahanan Rusia. Sementara itu, televisi negara Rusia telah menyiarkan laporan khusus, menggemakan pernyataan dari dinas keamanan Rusia FSB, yang menuduh Prigozhin mengobarkan “konflik sipil” dan mendesak para pejuang Wagner untuk menahannya. Di saat yang bersamaan, sejumlah media lokal Rusia menerbitkan rekaman amatir yang menunjukkan kendaraan lapis baja dikerahkan di seluruh ibu kota Moskow, termasuk di dekat kantor Kementerian Pertahanan Rusia.
Baca Juga : Lancarkan Operasi Anti Teroris; Rusia Umumkan Pembatasan Internet
Dengan pasukan tentara bayaran grup Wagner berbalik arah, pihak berwenang Moskow dilaporkan telah memperketat langkah-langkah keamanan. “Langkah-langkah keamanan di Moskow telah diperketat. Semua fasilitas penting, obyek infrastruktur pemerintah, dan transportasi telah ditempatkan di bawah upaya perlindungan yang telah diperkuat,” lapor kantor berita Rusia, TASS, mengutip sumber penegak hukum Rusia.
Pasukan tentara bayaran grup Wagner yang dilaporkan berbalik arah kini menyerang pasukan Rusia, bukan lagi pasukan Ukraina. Tindakan baru yang dilakukan pasukan Wagner adalah menembak jatuh helikopter militer Rusia.
Bos Wagner Yevgeny Prigozhin pada Sabtu (24/6) menyebut, bahwa pasukannya telah menembak jatuh sebuah helikopter militer Rusia. “Sebuah helikopter baru saja menembaki sebuah barisan sipil. Helikopter tersebut telah ditembak jatuh oleh unit-unit PMC Wagner,” kata Prigozhin dalam sebuah pesan audio, dikutip dari AFP. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait klaim serangan tersebut.
Baca Juga : Panglima IRGC: Pengkhianat Tidak akan Pernah Merasa Aman di Manapun di Iran
Prigozhin sebelumnya mengatakan, bahwa unit-unitnya, yang telah berbulan-bulan memelopori serangan melawan pasukan Ukraina di Ukraina timur, telah memasuki wilayah Rostov, Rusia selatan. Prigozhin menuduh Kepala Staf Umum Militer Rusia Valery Gerasimov memerintahkan serangan terhadap unit-unitnya, padahal mereka bergerak di antara kendaraan-kendaraan sipil.