Minsk, Purna Warta – Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah mengumumkan penerimaan pengiriman pertama senjata nuklir taktis Rusia yang dikerahkan ke negara itu sebagai pencegah, tetapi berjanji akan menggunakannya jika diserang.
Dia lebih lanjut mengklarifikasi dalam sebuah wawancara pada hari Selasa (14/6) bahwa keputusan untuk menyebarkan senjata nuklir di Belarus datang setelah dia membuat “permintaan ramah” dari rekan Rusia-nya Vladimir Putin, tetapi menekankan bahwa dia tidak akan ragu untuk menggunakannya jika negaranya diserang.
Baca Juga : Putin: Ukraina Bertindak Seperti Negara Teroris
“Itu permintaan saya. Rusia tidak memaksakannya pada saya,” Lukashenko menggarisbawahi seperti dikutip oleh media lokal. “Tidak ada yang pernah berperang dengan negara nuklir, dan saya tidak ingin ada yang berperang dengan kami. Apakah ada ancaman seperti itu? Ya. Saya harus melawan ancaman ini.”
“Kami selalu menjadi target,” tambahnya. “Mereka (Barat) ingin mencabik-cabik kita sejak tahun 2020. Sejauh ini belum ada yang berperang melawan negara nuklir, negara yang memiliki senjata nuklir.”
Minsk menuduh anggota aliansi militer NATO pimpinan AS yang berbatasan dengan Belarus — terutama Polandia — mempertahankan jumlah pasukan yang berlebihan di posisi yang dapat menandai pendahulu pada serangan. Lukashenko juga menyalahkan Ukraina yang didukung NATO karena melakukan beberapa provokasi di dekat perbatasan negara itu.
Baca Juga : Angkatan Darat IRGC Hancurkan Kelompok Teroris di Sistan dan Baluchestan
“Tuhan melarang saya harus membuat keputusan untuk menggunakan senjata semacam ini di zaman kita,” dia kemudian menekankan, bagaimanapun, bersikeras bahwa “tidak akan ada keraguan akan digunakan, jika ada agresi terhadap negara kita.”
Moskow pertama kali mengumumkan keputusannya untuk menyebarkan senjata nuklir di Belarus pada bulan Maret, dan menyamakan langkah tersebut dengan praktik puluhan tahun Washington yang menempatkan bagian-bagian dari persenjataan nuklirnya di negara-negara non-nuklir seperti Turki, Italia, dan Belgia.
Putin menunjuk pengaturan penempatan beberapa senjata nuklir taktis Rusia di Belarus selama pertemuan dengan Lukashenko awal bulan ini, dan mengatakan bahwa persiapan untuk menempatkan senjata di tanah Belarusia sudah dalam tahap akhir.
Baca Juga : Tahanan Iran di Swedia Diizinkan Menelepon Keluarga Setelah Satu Tahun Dilarang
Lukashenko mengatakan kepada media pada hari Selasa bahwa satu-satunya alasan penggunaan senjata nuklir adalah jikalau ada serangan terhadap Belarusia.
Belarusia berbatasan dengan tiga negara anggota NATO: Lituania, Latvia, dan Polandia.