New York, Purna Warta – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah melakukan pertemuan dengan menteri luar negeri Armenia dan Azerbaijan dalam upaya untuk meredakan ketegangan dan mempertahankan gencatan senjata yang telah merapuh antara dua negara bekas Soviet menyusul pecahnya konflik sengit dalam lebih dari dua tahun ini.
Blinken, pada Senin (19/9), mempertemukan Menteri Luar Negeri Armenia Ararat Mirzoyan dan Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov di sebuah hotel di New York di sela-sela Sidang Umum tahunan PBB.
Baca Juga : Iran – Venezuela Tanda Tangani 60 MoU Untuk Perkuat Hubungan Bilateral
Itu adalah pertemuan tatap muka pertama para menteri luar negeri sejak dua hari baku tembak pekan lalu oleh kedua belah pihak yang menewaskan lebih dari 200 tentara.
Hanya Blinken yang berbicara pada awal pertemuan di mana delegasi Armenia dan Azerbaijan duduk dengan muram di sisi yang berlawanan, dipisahkan oleh pejabat AS.
Today I hosted direct talks between Armenian Foreign Minister @AraratMirzoyan and Azerbaijani Foreign Minister @bayramov_jeyhun. As I conveyed during the meeting, it is time for troops to disengage and diplomats to return to the table. pic.twitter.com/Z6zCGjRm2u
— Secretary Antony Blinken (@SecBlinken) September 20, 2022
“Kami senang dengan fakta bahwa pertempuran telah berhenti dan tidak adanya lagi baktu tembak,” kata Blinken, yang telah berbicara beberapa kali kepada para pemimpin kedua negara.
“Keterlibatan diplomatik yang kuat dan berkelanjutan adalah jalan terbaik bagi semua orang. Ada banyak jalan menuju perdamaian yang tahan lama yang menyelesaikan perbedaan.”
Baca Juga : Helikopter Militer Myanmar Tembaki Sekolah, Anak-Anak Jadi Korban
Terbuka untuk Pertemuan
Pertemuan itu diadakan hanya sehari setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Armenia dan mengutuk serangan Azerbaijan, menarik keluhan dari Baku.
“Ini merupakan pukulan serius bagi upaya untuk menormalkan hubungan antara Armenia dan Azerbaijan,” kata Kementerian Luar Negeri Azerbaijan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (18/9), sembari menyebut pernyataan Pelosi sebagai “propaganda Armenia”.
Berbicara menjelang pertemuan Senin, Bayramov mengatakan negaranya “puas dengan tingkat hubungan” dengan AS dan mengatakan pembicaraan langsungnya dengan Mirzoyan bukanlah hal yang aneh.
“Kami selalu terbuka untuk pertemuan,” katanya.
Kedua negara Kaukasus telah terkunci dalam konflik puluhan tahun atas Nagorno-Karabakh, sebuah wilayah yang terletak di Azerbaijan tetapi telah lama berada di bawah kendali Armenia.
Baca Juga : Pelosi Bereaksi Terhadap Konflik Antara Azerbaijan dan Armenia
Selama perang enam minggu pada tahun 2020, Azerbaijan merebut kembali petak luas Nagorno-Karabakh dan wilayah sekitarnya yang dikuasai oleh pasukan Armenia. Lebih dari 6.700 orang tewas dalam pertempuran itu.
Armenia dan Azerbaijan saling menyalahkan karena memulai serangan penembakan pekan lalu.