Istanbul, Purna Warta – Ada pemahaman dan kekhawatiran yang sama di kawasan tersebut tentang ancaman yang ada dan kemungkinan meluasnya perang regional itu, kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi.
Baca juga: Jubir Iran: Tiga Pulau Teluk Persia Bagian Tak Terpisahkan dari Wilayah Iran
Berbicara kepada laporan di Istanbul pada hari Jumat, menteri luar negeri Iran mengatakan bahwa ia telah mengunjungi beberapa negara dalam beberapa hari terakhir untuk membahas situasi yang rumit di kawasan tersebut, tindakan agresi rezim Israel terhadap Lebanon dan Gaza, dan kondisi berbahaya saat ini.
Ia mencatat bahwa kunjungannya ke Turki, setelah perjalanan ke Yordania dan Mesir, bertepatan dengan pertemuan menteri luar negeri kedua dalam format 3+3 tentang Kaukasus.
“Di kawasan tersebut, ada pemahaman yang sama tentang ancaman bentrokan di Lebanon, masalah pengungsi, dan kemungkinan meluasnya perang. Ada juga kekhawatiran yang sama di antara semua negara,” tambah Araqchi.
Ia mencatat bahwa kegiatan diplomatik Iran ditujukan untuk mengatasi kondisi saat ini, mencegah eskalasi ketegangan, dan mengendalikan situasi.
Memuji hubungan baik antara Iran dan Turki dan konsultasi erat antara kedua negara tetangga mengenai isu-isu regional, Araqchi mengatakan konsultasi bilateral menjadi lebih penting saat ini mengingat ancaman saat ini di kawasan tersebut.
Menunjuk ketidakhadiran Georgia dari pertemuan format 3+3, menteri Iran mengatakan negara-negara lain telah menunjukkan tekad untuk mengadakan pembicaraan tentang masalah Kaukasus, yang telah mengalami perang dalam sejarahnya baru-baru ini.
“Kita harus mencoba menyelesaikan masalah regional dengan cara damai, sehingga pengaturan keamanan dan politik di kawasan tersebut akan menghasilkan perdamaian dan stabilitas,” kata Araqchi.
Baca juga: Iran Naik ke Posisi ke-20 dalam Peringkat ISO Global
Menteri luar negeri Iran telah meningkatkan upaya diplomatik dalam beberapa minggu terakhir untuk mengatasi konflik regional dan mengakhiri kejahatan rezim Israel di Gaza dan Lebanon.
Ia telah mengunjungi Lebanon, Suriah, Arab Saudi, Qatar, Irak, Oman, Yordania, dan Mesir dalam dua minggu terakhir.