Aktivitas Bisnis Zona Euro Mendadak Jauh Lebih Memburuk

Aktivitas Bisnis Zona Euro Mendadak Jauh Lebih Memburuk

Berlin, Purna Warta Aktivitas bisnis zona euro tiba-tiba mengalami penurunan pada bulan Oktober, di tengah penurunan yang meluas di seluruh wilayah, Indeks Manajer Pembelian (PMI) mengungkapkan pada hari Selasa (24/10).

Baca Juga : Iran Serukan Pertemuan Darurat Dewan HAM di Tengah Genosida Israel Berkecamuk

Skor PMI bulan Oktober turun menjadi 46,5, di bawah angka bulan September sebesar 47,2, yang mengakibatkan hilangnya lapangan kerja. Skor PMI kini telah turun selama lima bulan berturut-turut, dan merupakan penurunan tercepat sejak November 2020.

“Di zona euro, keadaan berubah dari buruk menjadi lebih buruk,” kata Cyrus de la Rubia, kepala ekonom di Hamburg Commercial Bank yang bermitra dengan S&P Global untuk PMI. “Kami tidak akan lengah melihat resesi ringan di zona euro pada paruh kedua tahun ini,” katanya.

Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa aktivitas sektor swasta di zona euro mengalami kontraksi pada tingkat tercepat dalam sepuluh tahun jika data dari bulan-bulan yang terkena dampak pandemi tidak dimasukkan.

“Akibatnya, perusahaan-perusahaan mengurangi lapangan kerja, yang merupakan penurunan pertama dalam jumlah karyawan sejak lockdown pada awal tahun 2021,” kata S&P Global dalam pernyataan yang memberikan hasil survei PMI.

Baca Juga : Unjuk Rasa di Den Haag, Tuntut Netanyahu Diseret sebagai Penjahat Perang

Sebagian besar aktivitas di bulan Oktober didorong oleh perusahaan-perusahaan yang sedang menyelesaikan tumpukan pekerjaan mereka dan mengindikasikan kurangnya antisipasi terhadap pemulihan jangka pendek. Selain itu, jumlah karyawan secara keseluruhan juga mengalami pengurangan, yang merupakan penurunan pertama sejak Januari 2021.

“Perekrutan penyedia layanan hampir terhenti. Perusahaan manufaktur tidak hanya terus melakukan pengurangan staf, mereka juga meningkatkan rencana pemutusan hubungan kerja,” kata de la Rubia.

Pasar juga memantau dengan cermat perang genosida Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza yang dimulai awal bulan ini, yang mengindikasikan bahwa konflik tersebut dapat semakin meningkat dan mengakibatkan lonjakan harga minyak.

Perancis, negara dengan perekonomian terbesar kedua di zona euro, mengalami perlambatan penurunan sektor jasa. Prospek untuk 12 bulan ke depan di kalangan manajer pabrik telah menurun, seperti yang ditunjukkan oleh indeks output masa depan yang turun menjadi 50,3 dari 51,6, yang merupakan titik terendah tahun ini.

Baca Juga : Sekjen PBB Kecam Israel atas Pembantaian Massal terhadap Warga Gaza

Sementara itu, hal ini mengakibatkan penurunan sentimen PMI yang bahkan lebih parah dibandingkan Jerman, negara dengan perekonomian terbesar di kawasan ini. “Prancis dan Jerman kini masing-masing mengalami penurunan produksi selama lima dan empat bulan, sementara negara-negara zona euro lainnya secara keseluruhan mengalami penurunan bulanan selama tiga bulan berturut-turut,” kata S&P Global.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *