Leicester, Purna Warta – Aktivis pro-Palestina di Inggris memblokade sebuah pabrik yang membuat drone militer untuk rezim Israel di Leicester sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina yang terkena serangan Israel di Gaza.
Aktivis dari Palestine Action melancarkan aksi terhadap pabrik drone israel di Leicester pada hari Senin di UAV Tactical Systems (U-TacS) di Meridian East Business Park, yang dimiliki oleh produsen senjata Israel Elbit Systems.
Baca Juga : Kepala Pentagon Kunjungi Ukraina Yakinkan Kiev di Tengah Kekhawatiran atas Dukungan AS
Mereka memblokir pintu masuk ke lokasi dengan merantai diri ke sebuah van atau berbaring di depan mobil.
“UAV Tactical Systems adalah perusahaan patungan Elbit Systems, produsen senjata terbesar Israel, dan perusahaan senjata Prancis Thales,” kata Palestine Action dalam sebuah pernyataan.
“Tindakan hari ini adalah bentuk nyata solidaritas terhadap Palestina yang sedang diserang, sementara pemerintah Barat bersikeras mendukung Israel meskipun ada penolakan dari masyarakat,” tambahnya.
Mereka juga mengatakan bahwa mereka akan terus menghadapi “keterlibatan Inggris” dalam genosida di Gaza sampai semua hubungan terputus. “Aksi Palestina terakhir kali menyerang situs U-TacS setelah pembantaian lebih dari 500 orang di Rumah Sakit Baptis al-Ahli Arabi, dan minggu terakhir ini dunia sekali lagi menyaksikan serangan brutal dan pendudukan Rumah Sakit al-Shifa oleh pasukan Israel,” pernyataan itu mengacu pada perang Israel yang tak henti-hentinya terhadap rumah sakit di daerah kantong yang terkepung.
Elbit Systems terkenal sebagai produsen drone pembunuh nomor satu di Israel yang menguasai 85 persen armada drone Israel. UK Palestine Action telah menargetkan pabrik Elbit selama lebih dari dua tahun.
Baca Juga : Aktivis Pro-Palestina Blokade Pabrik Senjata yang Bantu Genosida di Gaza
Mereka telah mengepung perusahaan tersebut di berbagai lokasi di seluruh Inggris, yang menyebabkan penutupan permanen dua lokasi termasuk kantor pusat Elbit di London dan sebuah pabrik di Greater Manchester, dan menyebabkan perusahaan kehilangan kontrak lebih dari $400 juta dengan Kementerian Pertahanan Inggris. .
Israel melancarkan perang di Gaza pada tanggal 7 Oktober yang menyebabkan kematian lebih dari 13.300 warga Palestina, termasuk lebih dari 5.600 anak-anak dan 3.550 wanita, serta sejauh ini 31.000 orang terluka.