London, Purna Warta – Seorang pejabat senior Departemen Keuangan AS mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa Amerika Serikat dan Uni Eropa (UE) akan mengambil langkah-langkah untuk menerapkan pembatasan tersebut setelah konsultasi anggota UE mengenai tingkat harga minyak selesai.
“Kami mengharapkan beberapa hari ke depan bagi mereka untuk menyelesaikan konsultasi mereka tentang penetapan harga, dan bagi kami sebagai koalisi untuk bergerak maju … menerapkan batas harga sebelum 5 Desember,” kata pejabat itu.
Pejabat itu menambahkan bahwa tidak ada alasan untuk percaya bahwa Moskow akan membalas kebijakan baru tersebut, karena “itu bukan untuk kepentingan mereka.”
Pejabat keuangan telah mengklaim bahwa batas harga minyak Rusia masih memungkinkan Moskow untuk mendapatkan keuntungan; namun, itu akan membatasi akses Kremlin ke pendapatan berlebih dari harga yang meningkat.
Batas tersebut kemungkinan akan ditinjau setiap tiga bulan atau setengah tahunan, karena kebutuhan untuk memberikan kepastian kepada pasar, tambah pejabat itu.
Laporan media mengatakan dalam berita terkait pekan lalu bahwa permintaan minyak di seluruh dunia telah meningkat pada bulan September hingga di atas level sebelum COVID hampir 1 juta barel per hari (bph). Inisiatif Data Organisasi Gabungan (JODI) merilis data baru pada hari Kamis yang menunjukkan bahwa permintaan minyak global telah meningkat secara musiman pada bulan September ke level tertinggi kedua tahun ini. Pada bulan September, permintaan minyak global berada pada 101 persen dari level sebelum COVID, sementara produksi minyak mentah berada pada 99 persen dari level tersebut.
Permintaan minyak di importir minyak utama dunia, China, naik 459.000 barel per hari pada September, tetapi masih 453.000 barel per hari di bawah level dari tahun lalu.
Sementara itu, OilPrice melaporkan bahwa para pejabat berbicara tentang penetapan harga di mana minyak mentah Rusia akan dibatasi pada $60 per barel.
Kelompok itu akan bertemu pada Rabu untuk mencoba mencapai beberapa kesepakatan mengenai harga, katanya.
Sebelumnya, OilPrice telah mengungkapkan bahwa energi Rusia mungkin masih memiliki beberapa pembeli yang tertarik di Eropa yang membelinya melalui negara perantara.