Moskow, Purna Warta – Terdapat setidaknya 2 lusin emoji di smartphone mempromosikan hubungan non-tradisional, seperti gay dan lesbian, dan harus di larang di Rusia, demikian pernyataan Aleksey Zhuravlev wakil ketua pertama komite pertahan parlemen.
Baca Juga : Reorganisasi AI, Google Konfirmasi Pemecatan lebih dari 1.000 Karyawan Pekan Ini
Sebagian pictogram (simbol) menggambarkan “pasangan sesama jenis dengan anak, sesama pria berciuman, sesama wanita berciuman, seorang pria hamil, seorang mempelai berjenggot dan kumis, wanita berjenggot dan lainnya” kata anggota parlemen itu kepada Rossiyskaya Gazetza pada Jum’at (19/01). Zhuravlev adalah ketua partai Rodina dan anggota partai LDPR di negara bagian Duma.
Emoji utamanya digunakan untuk pesan singkat dan situs sosial media dimana sangat populer dikalangan pengguna.
Zhuravlev mengatakan bahwa “semua ini dilihat oleh anak-anak yang sering mengirim emoji satu sama lain”
Anggota parlemen itu menunjukkan bahwa aturan pelarangan LGBTQ di Rusia sudah dijalankan, bersikeras bahwa pictogram itu mewakilkan “jenis propaganda tersendiri” yang harus dijatuhkan.
“Langkah antisipasi harus di ambil untuk menghilangkan emoji tersebut dan memblokir penggunanya di Rusia” katanya.
Pelarangan terkait konten LGBTQ unutk kalangan dibawah 18 tahun diperkenalkan di Rusia pada 2013.
Baca Juga : Warga Paris Terlibat di Kharkov, Kemenlu Russia Panggil Dubes Prancis
Pada 2022, aturan dikembangkan mencakup anak-anak dan dewasa sekaligus. Aturan untuk “menjaga nilai-nilai tradisional” membuat promosi LGBTQ, pedofil dan ganti kelamin di buku, film dan media menjadi terlarang.
Bulan November tahun lalu, pengadilan tinggi Rusia melarang “international LGBTQ public movement” atau gerakan LGBTQ internasional dan menandainya sebagai organisasi ekstremis.