Tehran, Purna Warna – Kementerian Luar Negeri Iran mengundang duta besar Irak untuk Tehran guna memprotes serangan yang terjadi pada akhir pekan terhadap konsulat Iran di Karbala di Irak.
Dalam pertemuan dengan duta besar Irak pada hari Senin (10/5), direktur jenderal protokol di Kementerian Luar Negeri Iran mengutuk perbuatan para perusuh yang menyerang konsulat Republik Islam Iran di Karbala.
Baca Juga : Menelisik Kekuatan Yaman yang Ditakuti Israel
Berdasarkan Konvensi Wina 1963 tentang Hubungan Konsuler, pejabat Iran meminta pemerintah Irak untuk mengadopsi strategi dan persiapan keamanan untuk melindungi situs diplomatik Iran di negaranya.
Pada bagiannya, utusan Irak mengatakan pemerintah negaranya berkomitmen untuk memberikan keamanan bagi misi diplomatik.
Pada Minggu malam (9/5), penyerang berusaha untuk membakar konsulat Iran. Menurut polisi dan video yang beredar online, mereka berkumpul di luar konsulat lalu membakar ban dan beberapa trailer yang diparkir di luar.
Dalam konferensi pers pada hari Senin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengutuk keras serangan tersebut dan mendesak Baghdad untuk memenuhi komitmennya sehubungan dengan melindungi misi diplomatik Iran di negara Arab.
Baca Juga : Kelompok HAM : Pelanggaran Israel di Yerusalem Harus Segera Diakhiri
“Republik Islam Iran mengutuk keras serangan terhadap misi diplomatiknya di Irak. Juga sesuai kerangka Konvensi 1961, Iran berharap bahwa pemerintah Irak akan memenuhi kewajibannya untuk melindungi dan menjaga misi diplomatik Iran,” tambahnya.
Seorang polisi Irak Ahmed Zweni mengatakan bahwa situasi keamanan di Karbala telah stabil dan terkendali setelah kerusuhan meletus di kota tersebut.