Ankara, Purna Warta – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengkritik Presiden Amerika Serikat, Joe Biden karena menyebut Presiden Rusia, Vladimir Putin sebagai “pembunuh”. Ia mengatakan komentar itu “tidak dapat diterima” dan tidak sesuai untuk seorang presiden.
“Pernyataan Bapak Biden tentang Putin tidak layak diucapkan oleh seorang presiden,” kata Erdogan kepada wartawan di Istanbul pada hari Jumat sekaligus memuji Putin karena telah memberikan tanggapan yang cerdas dan “berkelas”.
“Bagi saya, Pak Putin telah melakukan apa yang diperlukan dengan memberikan tanggapan yang sangat, sangat cerdas, sangat berkelas,” katanya.
Erdogan lebih lanjut menyebut Putin sebagai “teman dan mitra strategis” meskipun ada perbedaan dalam konflik di Nagorno-Karabakh, Suriah, dan Libya.
Dalam sebuah wawancara dengan ABC pada Selasa (16/3), Biden ditanya apakah menurutnya presiden Rusia adalah “pembunuh”, dan dia menjawab “Ya.”
Presiden Amerika itu juga mengatakan bahwa mitranya dari Rusia akan “membayar harga” atas dugaan upayanya untuk merusak pencalonan Biden dalam pemilihan AS pada tahun 2020.
Rusia memanggil duta besarnya untuk Washington untuk konsultasi sebagai tanggapan.
Namun Presiden Putin sendiri menanggapinya dengan berharap Biden yang berusia 78 tahun itu “sehat”.
“Saya ingat di masa kecil saya, ketika kami berdebat di halaman, kami biasa berkata: perlu seseorang untuk mengenal seseorang. Dan itu bukan kebetulan, bukan hanya ucapan atau lelucon anak-anak,” kata presiden Rusia itu.
Putin juga mengatakan bahwa Moskow tidak akan memutuskan hubungan dengan Washington terkait masalah tersebut.
Tetapi Kementerian Luar Negeri Rusia berharap Washingtom memberikan pernyataan permintaan maaf resmi atas komentar Biden, kantor berita Interfax melaporkan.
Ketegangan telah meningkat antara AS dan Rusia dalam beberapa bulan terakhir, terutama atas tuduhan bahwa Rusia berusaha untuk ikut campur dalam pemilihan AS 2020 untuk mendukung saingan Biden saat itu, Donald Trump.
Moskow menyebut tuduhan itu “tidak berdasar” dan “tidak berdasar.”
Secara terpisah, AS telah menekan Turki untuk membatalkan kontrak untuk membeli sistem pertahanan rudal Rusia yang canggih.
Dalam wawancara tahun 2019, Biden juga menyebut Erdogan sebagai “otokrat.”
Baca juga: AIPAC Desak Biden Tak Kembali ke Kesepakatan Nuklir Iran