Purna Warta – Pada bulan November tahun lalu, Fan Weiqiu, pria berusia 62 tahun mengendarai mobil berjenis SUV dan menabrak puluhan warga yang sedang berolahraga di sekitar Stadion Zhuhai, sebuah pusat olahraga di Zhuhai, Guangdong, Cina.
Baca juga: Wapres Afrika Selatan: Afrika Harus Berkembang Tanpa Bergantung Pada Barat
Usai aksi mengerikan tersebut, pelaku berusaha melakukan bunuh diri dengan memotong urat nadinya menggunakan pisau, namun kemudian ia diamankan polisi lalu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Pada bulan Desember, atau sebulan setelah aksinya, Fan terbukti bersalah atas tuduhan membahayakan publik dan dijatuhi hukuman mati yang pada Senin (20/01) eksekusi tersebut dijalankan. Pengadilan Zhuhai menggambarkan motif Fan itu sebagai motif yang sangat jahat lalu menggunakan metode yang kejam.
Otoritas mengatakan bahwa Fan Weiqiu melakukan aksinya lantaran ketidakpuasan terkait keputusan pembagian harta menyusul perceraian dengan istrinya.
Media Cina mengatakan beberapa hari setelah aksi Fan Weiqiu di Zhuhai, terdapat pula aksi kejahatan di daerah Wuxi. Xu Jiajin, pria berusia 21 tahun melakukan aksi penyerangan menggunakan pisau di universitasnya dan membunuh 8 orang. Xu Jiajin yang melakukan aksinya lantaran gagal dalam ujian itu dieksekusi di hari yang sama dengan Fan.
Baca juga: Lansia Jepang Menderita, Beberapa Sengaja Masuk Penjara Demi Hindari Kesepian
Beda dengan Fan Weiqiu yang berencana melakukan bunuh diri usai menjalankan aksi, Xu Jiajin tanpa ragu mengaku kepada polisi pada bulan November lalu, beberapa hari setelah aksi Fan. Sama seperti Fan, ia juga dijatuhkan hukuman mati pada bulan Desember.