Moskow, Purna Warta – Presiden Rusia Vladimir Putin dalam parade militer dalam peryaan 79 tahun kemenangan Rusia atas Nazi menuding barat ingin memutarbalikkan sejarah. Ia menuding barat ingin memutarbalikkan fakta sejarah perang dunia 2 dan juga menuding NATO menggunakan kebijakan kolonial. Ia menyebut grup pimpinan Amerika itu hendak mengembangkan negara-negara tertentu dengan mencegah perkembangan negara berdaulat lain.
Baca juga: Hutang Amerika Menjadi Bencana Bagi Generasi Muda
Menurut Putin, negara-negara barat melupakan pelajaran yang mereka dapat dari perang dunia 2. “Kita lihat bagaimana mereka (barat) ingin memuarbalikkan fakta sejarah perang dunia 2. Mereka menghancurkan memorial untuk mengingat para petarung sesungguhnya melawan Nazi. Lalu mereka menunjuk para pengkhianat dan kaki tangan Nazi sebagai pengurus pemerintahan.” ujar Putin.
Ia menyebut bahwa kebijakan semacam ini adalah penghinaan terhadap sejarah yang berlandaskan justifikasi terhadap pengikut Nazi yang tersisa kini. “Aksi semacam ini adalah bagian dari kebijakan umum para elit barat demi memicu lebih banyak konflik regional, antar-etnis, antar-agama dan lainnya. Serta demi mencegah perkembangan negara-negara bedaulat” jelas Putin. Ia juga menambahkan bahwa tidak ada negara atau blok militer manapun di dunia yang berhak melakukan hal itu, dimana dibuktikan dalam perang dunia 2.
Baca Juga : Iran dan Irak Perpanjang Kontrak Gas selama 5 Tahun Lagi
Sejak 2 tahun terakhir, para pemimpin barat menyebarkan Russophobia atau ketakutan terhadap Russia. Mereka mengklaim bahwa Rusia akan menyerang Eropa jika berhasil mengalahkan Ukraina. Vladimir Putin menekankan bahwa Rusia akan melakukan apapun untuk mencegah munculnya konflik global. Rusia tidak aka membiarkan siapapun mengancam keamanan dan kedaulatannya.