Purna Warta – Klaim mengenai bahaya AI terhadap berjalannya pemilu di India mulai bermunculan sejak fase pertama pemilu dimulai. Menurut Reuters, sejumlah video yang menunjukkan tokoh-tokoh terkenal mengkritik PM Petahana Narendra Modi. Video yang merupakan hasil dari AI tersebut sudah ditonton ratusan ribu kali dalam seminggu.
Baca juga: Cina Tidak Ingin Terlibat Perang Dingin Dengan Siapapun
“Penyebarannya menggarisbawahi peran potensial konten buatan AI dalam pemilu India yang dimulai pada hari Jum’at tersebut” kata Reuters. Dalam video yang beredar terlihat 2 artis terkenal Bollywood Amir Khan dan Ranveer Singh, namun video tersebut adalah palsu dan buatan AI. Keduanya tidak terlibat sama sekali terlibat dalam pembuatan video tersebut. Pihak Amir Khan bahkan sudah melayangkan gugatan dan pihak Ranveer sedang melakukan investigasi.]
Bloomberg melaporkan bahwa partai-partai politik India secara terbuka menggunakan AI untuk memenangkan suara. Hal itu terjadi kendati kurangnya regulasi potensi misinformasi terhadap publik. Divyendra Singh penemu perusahaan Deepfake India mengaku bahwa para politikus menyewanya untuk membuat video deefake, bot percakapan,pesan pribadi dan hologram. Sejumlah partai juga bahkan memintanya membuat video tak senonoh untuk menipu para pemilih supaya tidak memilih kandidat tertentu.
Bloomberg menekankan bahwa meskipun AI bisa memberikan banyak masalah dan bahaya di banyak negara, namun belum ada regulasi jelas terkaitnya. Hanya Cina dan UEA yang sudah membuat formula untuk meregulasi penggunaan AI secara tidak etis.