Tehran, Purna Warta – Menteri senior pemerintah Iran dan Irak mengadakan pertemuan di Teheran pada hari Sabtu (1/5) guna membahas tunggakan hutang miliaran dolar Irak kepada Iran untuk impor gas alam dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut sebuah laporan dari layanan berita Kementerian Perminyakan Shana, Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanganeh dan Menteri Listrik Irak Majid Mahdi Hantoush bertemu di markas besar Kementerian Perminyakan Iran untuk menemukan solusi atas masalah tersebut.
“Sekitar 27 miliar meter kubik gas telah diekspor ke Irak hingga saat ini, namun terdapat masalah dalam pembayarannya dan kami berharap dapat mencapai solusi atas masalah tersebut,” kata Zanganeh seusai pertemuan.
Pertemuan itu dilakukan saat Irak mendesak pemulihan pasokan gas yang berkurang dari Iran dalam beberapa bulan terakhir setelah Perusahaan Gas Nasional Iran mengurangi aliran ke Irak karena tunggakan pembayaran sebelumnya.
Irak berusaha memulihkan pasokan karena sangat membutuhkannya untuk meningkatkan pembangkit listrik menjelang musim panas di negara Arab, dimana permintaan listrik diperkirakan akan melonjak ke tingkat rekor.
Menteri Listrik Hantoush mengatakan bahwa Irak akan melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan pembayaran di tengah adanya laporan (belum dikonfirmasi) yang menunjukkan bahwa Baghdad telah memperoleh keringanan khusus dari Amerika Serikat atas sanksi yang mencegah Iran untuk menerima pembayaran tersebut.
Uang yang terhutang untuk impor gas ke Iran telah disimpan dalam rekening mata uang lokal di Bank Perdagangan Irak dan diperkirakan setara dengan lebih dari $ 5 miliar.
Hantoush mengatakan bahwa untuk menyelesaikan tunggakan hutang kepada Iran, Irak akan memulai pembangunan stasiun listrik baru yang akan diberikan kepada kontraktor Iran.