Purna Warta – Komite Olimpiade Internasional menjalankan standar ganda dalam kebijakannya. Mereka melarang atlit Rusia dan Belarusia ikut serta mewakili negaranya akibat tuduhan kejahatan perang, namun tidak melarang Israel yang jelas-jelas melakukan genosida di Gaza membunuhi warga sipil hingga atlit-atlit Palestina yang semestinya tampil di olimpiade tahun ini.
Baca juga: Daftar Atlit Israel Yang Merupakan Anggota Militer Israel
Israel bukan hanya tidak dicekal dari olimpiade dan atlit yang mantan militer juga dibiarkan, Israel bahkan tidak membiarkan Palestina berpartisipasi dengan tenang. Pasukan Israel membunuhi atlit-atlit Palestina membuat piagam olimpiade tak berarti. Piagam olimpiade menyeru untuk menjaga atlit dari bahaya apapun, namun nyatanya atlit-atlit Palestina ini terbunuh begitu saja dalam genosida.
Sekitar 300 atlit Palestina terbunuh, 266 diantaranya adalah atlit sepakbola dimana 3 darinya merupakan anggota timnas Palestina untuk olimpiade. Banyak dari mereka terbunuh bersama keluarga mereka.
Israel juga membunuh wasit internasional FIFA dari Gaza, asisten wasit dan pelatih timnas olimpiade Gaza. Sekitar 66 anak-anak yang belajar di sekolah sepakbola gaza juga tak luput dari kejahatan Israel.
Selain itu semua, Israel menghancurkan berbagai sarana prasarana olahraga di Gaza, tidak menyisakan apapun untuk para atlit yang tersisa untuk berlatih.
Stadium Yarmuk di Gaza bahkan menjadi sebuah kamp konsentrasi dimana Israel menahan warga Gaza. Terdapat lebih dari 40 stadium di Gaza dan seluruhnya sudah hancur ataupun rusak akibat agresi Israel.