Purna Warta – Asif Ali terpilih menjadi presiden ke 14 Pakistan dalam pemilu yang penuh kontroversi. Pria berusia 68 tahun ini anggota partai Pakistan People (PPP) dan mantan suami Benazir Bhutto. Benazir Bhutto sendiri adalah mantan perdana menteri 2 periode Pakistan.
Baca Juga : Prancis dan Polandia Tidak Mewakili Eropa, Kata Menhan Italia
Ia menghadapi persaingan yng cukup ketat dari Mahmood Khan seorang politisi yang mewakili provinsi Balochistan. Mahmood dicalonkan oleh kubu oposisi Sunni Ittehad Council, sebuah grup yang menjadi rumah bagi para pejabat yang terhubung dengan Imran Khan.
Penghitungan suara dimulai pada pukul 10 pagi hingga 4 sore waktu setempat secara serempak di seluruh negeri. Kemenangan Asif Ali menandai kembalinya mantan presiden ini ke jabatan tertinggi negara. Ia menjabat sebagai presiden Pakistan pada periode 2008-2013 sebelumnya dan kini kembali menjabat sebagai presiden untuk kedua kalinya.
Asad Qaiser salah satu anggota partai PTI atau partainya Imran Khan mengatakan bahwa pemilu ini dikotori oleh kecurangan. Ia mengatakan akan menggerakkan massa untuk memprotes hasil pemilu tersebut. Asad mengatakan akan mengajak sejumlah politisi untuk ikut serta dalam acara memprotes pemilu yang dicurangi ini.
Baca Juga : Bank Austria Terancam Terkena Sanksi Amerika
“Pergerakan damai kami akan dijalankan di empat provinsi. Kami tidak akan mundur karena perang kita bukan untuk politik akan tetapi untuk negara ini” katanya. Sejauh ini PTI sudah mengedarkan seruan nasional untuk mengadakan demonstrasi massal pada 10 Maret untuk memprotes hasil pemilu ini.