Ukraina Memanas, Rusia dan China Lakukan Pertemuan

Ukraina Memanas, Rusia dan China Lakukan Pertemuan

Beijing, Purna Warta Presiden China, Xi Jinping, bersiap untuk menggelar pertemuan tatap muka pertamanya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, terkait ketegangan Ukraina. Hubungan kedua negara itu dilaporkan semkain dekat bersamaan dengan ketegangan yang tumbuh di Ukraina yang mulai diintervensi oleh Barat.

“Xi dan Putin akan bertemu di ibu kota China sebelum mereka mengeluarkan pernyataan bersama yang mencerminkan pandangan bersama tentang keamanan dan masalah lainnya,” kata seorang penasihat penting Kremlin pada konferensi pers hari Rabu (2/2).

Kedua pria itu kemudian akan menghadiri upacara pembukaan Olimpiade pada Jumat malam (4/2).

Baca Juga : AS Setujui Potensi Penjualan Senjata ke UEA, Saudi & Yordania

Pada hari Kamis, kedua belah pihak mengatakan mereka mengoordinasikan posisi mereka di Ukraina selama pertemuan antara menteri luar negeri kedua negara di Beijing.

China menyatakan “pemahaman dan dukungan” untuk posisi Rusia dengan memperhatikan mengenai hubungan Rusia dengan Amerika Serikat dan NATO.

Kedua belah pihak mengkoordinasikan posisi mereka pada isu-isu regional yang menjadi perhatian bersama, seperti Ukraina, Afghanistan dan situasi di Semenanjung Korea, kata pernyataan itu.

Dua foto yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri China menunjukkan kedua pria itu melakukan “sapaan siku” dengan menggunakan masker mereka. Sebelumnya, Beijing belum menerima tamu politik asing selama hampir dua tahun karena berusaha menjaga ibu kota negara itu bebas dari Covid-19.

Baca Juga : Badai Musim Dingin Datangkan Malapetaka di Sejumlah Negara Bagian AS

Xi tidak meninggalkan China sejak Januari 2020, ketika negara itu bergulat dengan wabah Covid-19 awal dan mengunci pusat kota Wuhan tempat virus itu pertama kali terdeteksi.

Dia sekarang bersiap untuk bertemu lebih dari 20 pemimpin saat Beijing memulai Olimpiade Musim Dingin yang diharapkan akan menjadi kemenangan kekuatan lunak dan mengalihkan fokus dari penumpukan yang dirusak oleh boikot diplomatik dan ketakutan akan Covid.

Konvergensi di Ukraina

Ketegangan yang meningkat dengan Barat telah memperkuat hubungan antara negara berpopulasi terbesar di dunia dan yang paling padat penduduknya, dan Putin adalah pemimpin asing pertama yang mengkonfirmasi kehadirannya pada upacara pembukaan hari Jumat.

Dia memuji hubungan Rusia dengan Beijing dalam panggilan telepon bulan Desember lalu dengan Xi, dan menyebut rekannya sebagai “teman baik”.

Baca Juga : AS Izinkan Bank Internasional untuk Transfer Uang Bantuan ke Afghanistan

Sementara itu, China telah meminta Amerika Serikat untuk menghormati masalah keamanan bagi Rusia atas Ukraina.

Moskow mencari dukungan setelah pengerahan 100.000 tentaranya di dekat perbatasannya dengan Ukraina, yang ternyata membuat negara-negara Barat memperingatkan  konsekuensi berat atas invasi yang kelak dilakukan oleh Rusia.

China menikmati banyak dukungan dari Uni Soviet; cikal bakal negara Rusia modern, setelah pembentukan pemerintahan Komunis pada tahun 1949, tetapi kedua kekuatan sosialis itu kemudian berselisih karena perbedaan ideologis.

Hubungan kembali ke jalurnya ketika Perang Dingin berakhir pada 1990-an, dan pasangan ini telah mengejar kemitraan strategis dalam beberapa tahun terakhir yang telah membuat mereka bekerja erat dalam masalah perdagangan, militer, dan geopolitik.

Baca Juga : Mengaku Interpol, Polisi Buru 5 WNA Bercadar Pelaku Pengeroyokan WN Ukraina

Boikot Game Barat

Ikatan itu semakin menguat menjelang Olimpiade dengan Moskow mengecam boikot diplomatik oleh sekelompok negara Barat dan upaya untuk “mempolitisasi olahraga”.

Boikot oleh negara-negara termasuk Amerika Serikat dan Inggris adalah atas apa yang dituduhkan oleh pemerintah Barat sebagai pelanggaran hak yang meluas di China. Beijing membantah tuduhan Barat itu.

Para pemimpin lain yang akan “menikmati” keramahan Xi selama Olimpiade termasuk Imran Khan dari Pakistan, Abdel Fattah al Sisi dari Mesir, Mohammed bin Salman dari Arab Saudi, Kassym-Jomart Tokayev dari Kazakhstan dan Andrzej Duda dari Polandia.

Secara total, sekitar 21 pemimpin dunia diperkirakan akan menghadiri Olimpiade tersebut.

Baca Juga : [FOTO] – AS Panas-panasi Warga Ukraina Untuk Angkat Senjata Siaga Lawan Rusia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *