Kabul, Purna Warta – Dalam sebuah wawancara dengan Al-Arabi Al-Jadeed, seorang mantan pemimpin Taliban mengatakan bahwa kelompok tersebut berusaha untuk menyelesaikan masalah Panjshir melalui dialog dan sejauh ini hingga 80 persen dari masalah tersebut telah diselesaikan.
Surat kabar Al-Arabi Al-Jadeed membahas perkembangan terakhir di Afghanistan dalam sebuah wawancara dengan Abdul Salam Zaeef, mantan pemimpin Taliban.
“Tidak ada yang bisa memberikan tanggal spesifik untuk pembentukan pemerintah ini, tetapi hal itu akan terjadi setelah penarikan penuh pasukan Amerika dari Afghanistan, 31 Agustus adalah kesempatan terakhir bagi pasukan AS untuk berada di Bandara Kabul,” kata Zaeef tentang pembentukan pemerintah baru, yang menurut Taliban akan dibentuk dalam waktu seminggu hingga dua minggu.
Dia menambahkan bahwa pemerintah akan dibentuk dengan nama Imarah Islam dan akan ada berbagai organisasi untuk memajukan negara; Semua partai dan faksi Afghanistan akan menhadirinya.
Tentang peran Hebatullah Akhundzadeh dalam masa depan politik Afghanistan, Zaeefzadeh mengatakan bahwa Akhundzadeh sekarang akan menjadi pemimpin Taliban dan orang pertama di negeri ini.
Dia juga mengklarifikasi tentang masa depan partai politik di Afghanistan di bawah kendali Taliban, masalah ini tergantung pada konstitusi negara di masa depan. Taliban akan segera merancang konstitusi baru untuk Afghanistan yang mencakup undang-undang dan mekanisme eksekutif untuk partai politik.
“Masalah Panjshir sudah 80 persen terpecahkan dan Taliban berusaha menyelesaikannya melalui dialog. Pada tahap pertama, Taliban mencoba memperketat pengepungan para militan di Panjshir dengan tujuan mencegah mereka maju ke daerah lain.” kata Zayef tentang keberadaan front oposisi saat ini di Panjshir (barat laut Kabul) yang dipimpin oleh Ahmad Massoud.
Mantan anggota Taliban itu juga menekankan perlunya koordinasi antara Taliban dan masyarakat internasional, terutama Amerika Serikat dan PBB, dan mengatakan bahwa hubungan antara kedua belah pihak harus didasarkan pada Kerja sama diplomatik dan saling menghormati.
Pada akhirnya, Zaeef membahas masalah penting lainnya di Afghanistan, masa depan tentara Afghanistan, dan mengatakan bahwa tidak ada negara, termasuk Afghanistan, yang berdiri tanpa organisasi militer, bahkan karena lokasi geografis Afghanistan Taliban sangat diharapkan segera mungkin bisa memulihkan organisasi militer, terutama tantara nasional Afghanistan.