Beijing, Purna Warta – Tiongkok sangat prihatin dengan sebuah laporan yang mengatakan Amerika Serikat menyetujui rencana strategis nuklir untuk fokus pada perluasan cepat persenjataan nuklir Tiongkok, kata kementerian luar negeri Tiongkok pada hari Rabu.
Baca juga: Tingkat Inflasi Tahunan Sudan Naik Menjadi 193% sejak Bulan Juli
“AS menyebarkan narasi ancaman nuklir Tiongkok, mencari alasan untuk mencari keuntungan strategis,” kata juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok, Reuters melaporkan.
Menurut sebuah laporan oleh New York Times, Presiden AS Joe Biden menyetujui pada bulan Maret sebuah rencana strategis nuklir yang sangat rahasia yang berfokus pada persenjataan Tiongkok yang berkembang pesat, tetapi juga berupaya mempersiapkan AS untuk kemungkinan tantangan nuklir terkoordinasi dari Tiongkok, Rusia, dan Korea Utara.
“China sangat prihatin dengan laporan yang relevan, dan fakta-fakta telah sepenuhnya membuktikan bahwa Amerika Serikat terus-menerus mengobarkan apa yang disebut teori ancaman nuklir China dalam beberapa tahun terakhir,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam jumpa pers rutin.
Baca juga: Rusia dan Tiongkok Harus Bekerja Sama untuk Melindungi Kepentingan Mereka dari Tekanan Barat
Gedung Putih mengatakan pada hari Selasa bahwa rencana strategis nuklir rahasia yang disetujui oleh Biden tahun ini bukanlah respons terhadap satu negara atau ancaman.
AS secara konsisten menunjuk pada persenjataan nuklir China yang ekspansif dan terus berkembang. Sebuah laporan tahunan oleh Pentagon Oktober lalu mengatakan China memiliki lebih dari 500 hulu ledak nuklir operasional di gudang senjatanya, dan mungkin akan memiliki lebih dari 1.000 hulu ledak pada tahun 2030.