Beijing, Purna Warta – Tiongkok pada Senin mendesak Amerika Serikat untuk mendengarkan “suara rasional” terkait platform media sosial TikTok, seiring berlakunya undang-undang yang melarang aplikasi yang sangat populer itu dengan alasan keamanan nasional.
“Kami berharap pihak AS akan mendengarkan suara rasional secara serius dan menyediakan lingkungan bisnis yang terbuka, adil, jujur, dan tidak diskriminatif bagi entitas pasar dari semua negara yang beroperasi di Amerika Serikat,” kata juru bicara kementerian luar negeri Mao Ning, AFP melaporkan.
“TikTok telah beroperasi di Amerika Serikat selama bertahun-tahun dan sangat disukai oleh pengguna Amerika,” kata Mao.
“TikTok telah memainkan peran positif dalam mempromosikan lapangan kerja domestik dan mendorong konsumsi di AS,” tambahnya.
TikTok memulihkan layanannya di Amerika Serikat pada hari Minggu setelah sempat berhenti beroperasi, dan memuji Presiden terpilih Donald Trump, yang akan kembali berkuasa pada hari Senin, karena telah memungkinkan pembatalan tersebut.
Pemerintahan Presiden Joe Biden yang akan segera berakhir sebelumnya mengatakan bahwa mereka tidak akan memberlakukan larangan apa pun.
TikTok telah ditutup di Amerika Serikat pada hari Sabtu malam karena tenggat waktu semakin dekat bagi pemiliknya di Tiongkok, ByteDance, untuk menjual anak perusahaannya di AS kepada pembeli non-Tiongkok.