Beijing, Purna Warta – Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Suriah Bashar al-Assad telah bertemu di kota Hangzhou, Tiongkok, untuk mengumumkan perjanjian kerja sama strategis antara kedua negara.
Xi dan Assad “pada hari Jumat bersama-sama mengumumkan pembentukan kemitraan strategis Tiongkok-Suriah,” kantor berita Tiongkok Xinhua melaporkan.
Baca Juga : Kelompok Anti-Islam di Belanda kembali Menodai Al-Qur’an
Presiden Tiongkok mengatakan kepada Assad bahwa hubungan Damaskus-Beijing “telah bertahan dalam ujian perubahan internasional”, dan menyatakan bahwa kemitraan strategis Tiongkok-Suriah “akan menjadi tonggak penting dalam sejarah hubungan bilateral.”
“Menghadapi situasi internasional yang penuh dengan ketidakstabilan dan ketidakpastian, Tiongkok bersedia untuk terus bekerja sama dengan Suriah, saling mendukung dengan tegas, mendorong kerja sama persahabatan, dan bersama-sama membela keadilan dan keadilan internasional,” tambah Xi.
Kepemimpinan Tiongkok lebih lanjut mengatakan, “Tiongkok mendukung Suriah dalam menentang campur tangan asing, menentang penindasan sepihak, menjaga kemerdekaan nasional, kedaulatan, dan integritas wilayah.”
Baca Juga : Mali, Niger dan Burkina Faso Bentuk Aliansi Keamanan Sahel
Sementara itu, Assad “berterima kasih kepada pemerintah Tiongkok atas semua yang telah Anda lakukan untuk mendukung rakyat Suriah” selama masa sulit mereka. Ia menyatakan, “Kunjungan ini penting dalam hal waktu dan keadaan, karena dunia multi-kutub sedang terbentuk saat ini yang akan memulihkan keseimbangan dan stabilitas dunia.”
“Saya berharap pertemuan kita hari ini akan meletakkan dasar bagi kerja sama strategis yang luas dan berjangka panjang di berbagai bidang,” katanya seperti dikutip kantor berita resmi Suriah, SANA.
Kunjungan ini juga akan menyaksikan Assad menghadiri upacara pembukaan Asian Games pada hari Sabtu. Pada bulan Mei, Suriah juga kembali ke keanggotaan Arab setelah Liga Arab menerima kembali negara tersebut ke dalam blok tersebut setelah penangguhan selama 12 tahun.
Baca Juga : Ayatullah Khamanei: Musuh Iran akan Bernasib Sama Seperti Saddam
Liga Arab menangguhkan keanggotaan Suriah pada bulan November 2011, ketika negara tersebut meluncurkan kampanye untuk menyingkirkan militan paling kejam yang masuk ke negara tersebut dari seluruh dunia.
Suriah, salah satu dari enam anggota pendiri Liga Arab pada tahun 1945, mengecam tindakan tersebut sebagai “ilegal dan pelanggaran terhadap piagam organisasi.”