Seoul, Purna Warta – Tingkat kelahiran Korea Selatan terus menurun sejak November tahun lalu di tengah kekhawatiran yang ada mengenai penurunan populasi di negara-negara Asia, demikian data statistik menunjukkan.
Baca Juga : Korea Utara Hancurkan Monumen Simbol Persatuan dengan Korea Selatan
Jumlah bayi yang lahir merosot menjadi 7.6% dari tahun sebelumnya menjadi 17.531 di bulan November, menjadikannya bulan November paling rendah sejak pengumpulan data relevan dimulai pada 1981, berdasarkan statistik Korea.
Angka kelahiran sudah merosot sejak Oktober 2022 dimana semakin banyak anak muda terlambat atau menolak untuk memiliki anak disebabkan oleh kesulitan ekonomi seperti melonjaknya harga rumah dan pengangguran terus menerus.
Rendahnya angka kelahiran menciptakan kekhawatiran terhadap jurang demografis yang terkait dengan menurunnya jumlah kepala rumah tangga yang berujung kepada merosotnya tingkat konsumsi.
Di waktu yang sama, jumlah pernikahan merosot sebanyak 4.4% sepanjang tahun menjadi 16.695 pernikahan pada November sedangkan jumlah perceraian naik sebanyak 6.8% menjadi 7.923 kasus.
Baca Juga : Gunakan Helikopter Kepresidenan untuk Tonton Coldplay, Presiden Filipina Dikecam
Jumlah kematian meningkat menjadi 0.3% menjadi 30.255 pada bulan tersebut.
Terpengaruh oleh tingginya tingkat kematian dan rendahnya tingkat kelahiran, populasi Korea Selatan terus menurun untuk ke 49 kalinya sejak November 2019.