Teroris Yang Berbasis di Kurdistan Terlibat Serangan Pesawat Tak Berawak Isfahan

Teroris Yang Berbasis di Kurdistan Terlibat Serangan Pesawat Tak Berawak Isfahan

Tehran, Purna Warta Sebuah laporan baru-baru ini mengungkapkan bahwa teroris anti-Iran yang beroperasi di wilayah semi-otonom Kurdistan Irak terlibat dalam serangan pesawat tak berawak baru-baru ini di sebuah bengkel militer di kota Isfahan, Iran tengah.

Nour News Iran, yang berafiliasi dengan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi (SNSC), melaporkan pada hari Rabu (31/1) bahwa teroris, yang diperintahkan oleh dinas intelijen asing, menyelundupkan komponen kendaraan udara mikro dan bahan peledak dari wilayah Kurdistan ke Iran melalui rute yang jauh dan sulit dan menyerahkannya ke penghubung di kota perbatasan di bagian barat laut negara itu.

Laporan itu menambahkan bahwa komponen drone dan bahan peledak kemudian dirakit di bengkel modern oleh sekelompok spesialis dan digunakan dalam serangan itu.

Baca Juga : Kepala Nuklir Iran: Kepala IAEA Harus Kunjungi Iran Dengan Tujuan Khusus

Baca Juga : Penurunan Tajam dalam Kebanggaan Nasional di Kalangan Pemuda Amerika

Dalam sebuah pernyataan pada Minggu pagi, Kementerian Pertahanan Iran mengumumkan bahwa unit pertahanan udaranya telah menangkis serangan pesawat tak berawak di sebuah kamp militer di Isfahan.

Kementerian itu mengatakan salah satu kompleks bengkel telah diserang dari sejumlah Kendaraan Udara Mikro (MAV), tetapi pertahanan udara kompleks tersebut berhasil menghalau serangan itu.

Serangan yang gagal itu, menurut kementerian, tidak menimbulkan korban jiwa dan hanya menyebabkan kerusakan ringan pada atap sebuah bengkel. Kompleks itu, tambahnya, melanjutkan operasi biasa setelah serangan itu.

Sejak 24 September tahun lalu, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran telah meluncurkan beberapa putaran serangan udara terhadap posisi para teroris, yang bersembunyi di Kurdistan Irak.

IRGC telah mendesak pemerintah pusat Irak dan pihak berwenang di wilayah Kurdistan untuk memenuhi komitmen mereka terhadap Iran dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengamankan perbatasan bersama antara kedua negara.

Pada tanggal 21 November, posisi kelompok separatis dan teroris anti-Iran di Irak utara mendapat serangan gabungan baru menggunakan rudal dan drone kamikaze.

Serangan itu menargetkan posisi Partai Demokratik Kurdistan Iran (PDKI) yang terkenal dan Partai Komala, di wilayah Kurdistan Irak utara, jaringan berita televisi berbahasa Arab al-Alam Iran melaporkan pada saat itu.

Menurut jaringan, satu serangan melihat empat rudal ditembakkan ke posisi PDKI di kota Koy Sanjaq di Provinsi Erbil di kawasan itu. Serangan terpisah menampilkan drone kamikaze yang menabrak situs lain milik kelompok tersebut di dekat Desa Baharka di tempat lain di wilayah tersebut.

Baca Juga : Menlu Iran Dukung Prakarsa Perdamaian Dan Stabilitas Di Sub-Sahara Afrika

Baca Juga : Rusia Katakan Miliki Dokumen Yang Menunjukkan Aktivitas Biolab AS Di Ukraina

Secara bersamaan, drone kamikaze menyerang posisi yang terkait dengan Komala di dua lokasi dekat kota Sulaymaniyah di wilayah tersebut.

Sabereen News, saluran berita Telegram yang terkait dengan Unit Mobilisasi Populer anti-teror Irak atau Hashd al-Sha’abi, mengatakan serangan itu memicu sirene peringatan di Konsulat Amerika Serikat di Erbil.

Sumber Kurdi setempat mengatakan serangan itu telah menewaskan sebanyak 26 anggota kelompok teroris.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *