Islamabad, Purna Warta – Mantan PM Pakistan, Imran Khan Selasa (9/5) ditangkap di Islamabad dengan dakwaan korupsi. Televisi Pakistan Selasa siang melaporkan dari pengadilan tinggi Islamabad bahwa petugas Pengadilan Akuntan Nasional (NAB) menangkap Imran Khan.
Sementara itu, ketua Pengadilan Tinggi Islamabad menilai keliru penangkapan pemimpin oposisi, dan memerintahkan komandan polisi ibu kota secepatnya hadir di pengadilan dan memberi penjelasan yang diperlukan, jika tidak, maka pengadilan akan memanggil perdana menteri Pakistan.
Baca Juga : Apa itu Hari Nakba dan Apa Sebenarnya yang Terjadi di Palestina?
PM Pakistan yang digulingkan, yang melakukan perjalanan dari Lahore ke Islamabad hari ini untuk menghadiri sidang pengadilan dan meminta jaminan, ditangkap beberapa saat yang lalu oleh agen Pengadilan Akuntan Nasional sehubungan dengan kasus korupsi dan penggelapan keuangan.
Menurut laporan IRNA dari Islamabad, penangkapan Imran Khan bertepatan dengan berlanjutnya instabilitas politk di Pakistan, di mana kemarin juru bicara militer negara ini dalam statemennya seraya menepis segala bentuk intervensi lembaga militer dan keamanan di konflik antara pemerintah dan oposisi, secara serius memperingatkan tudingan mantan perdana menteri Pakistan.
Baca Juga : 75 Tahun Tragedi Nakba, Awal Mula Ketertindasan Rakyat Palestina
Imran Khan, pemimpin Partai Tehreek-e-Insaf Pakistan tahun lalu, menjadi sasaran serangan bersenjata selama rapat umum politik, dan sejak itu ia melakukan perjalanan di bawah langkah-langkah keamanan yang ketat.
Mantan perdana menteri Pakistan yang dipaksa lengser dari kekuasaan tahun lalu oleh mayoritas anggota Parlemen Pakistan, menuduh Perdana Menteri pemerintah koalisi, Shehbaz Sharif, tidak kompeten dalam mengelola negara dan menghancurkan ekonomi.