Kuala Lumpur, Purna Warta – Perusahaan kedai kopi Amerika Serikat Starbucks telah menutup 50 gerai di Malaysia di tengah meluasnya boikot anti-Israel. Laporan media mengatakan perusahaan kopi global dan jaringan kedai kopi yang berpusat di Seattle itu menutup 50 gerai di Malaysia di tengah larangan nasional terhadap perusahaan, merek, dan produk pro-Israel di seluruh negara berpenduduk mayoritas Muslim itu, serta di seluruh dunia Muslim.
Media lokal melaporkan Starbucks telah menutup sementara 50 dari 408 gerainya di seluruh negeri, yang menghubungkan perkiraan bisnis perusahaan dengan hasil konflik Israel. Boikot merek-merek pro-Israel meningkat setelah Oktober 2023 ketika rezim Israel melancarkan perangnya melawan Palestina di Jalur Gaza dan kemudian menyebarkan konflik ke negara tetangga Lebanon.
“Pendapatan yang jauh lebih rendah dan kerugian sebelum pajak yang terjadi pada kuartal saat ini yang ditinjau terutama disebabkan oleh sentimen saat ini terkait dengan konflik di Timur Tengah,” mitra lokal Starbucks, perusahaan Berjaya Food, mengatakan dalam laporan akhir Agustus, mengutip kerugian bulanan dan tahunan yang besar.
Di tengah larangan perusahaan pro-Israel, jaringan restoran Amerika Kentucky Fried Chicken (KFC) juga menutup lebih dari 100 restoran di Malaysia. Kampanye boikot saat ini dapat dianggap sebagai bagian terbaru dari gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) pro-Palestina terhadap rezim Israel.