Situasi Masih Rawan, India Berlakukan Pembatasan Internet di Haryana

Situasi Masih Rawan, India Berlakukan Pembatasan Internet di Haryana

New Delhi, Purna WartaSejumlah media setempat melaporkan pada Kamis (3/8) bahwa situasi di distrik Nuh di Haryana, India, masih terbilang rawan, dan pemerintah India pun memberlakukan jam malam dan memperketat keamanan, termasuk pembatasan internet.

Sejumlah laporan juga menambahkan bahwa larangan internet yang diberlakukan di distrik Nuh telah diperpanjang hingga 5 Agustus 2023.

Baca Juga : Ekstremis Hindu Bakar Masjid dan Tembak Mati Imam di Haryana India

Menurut update terbaru dari media India di daerah setempat, polisi mengatakan bahwa, “Situasi di Gurgaon benar-benar normal. Hingga saat ini, 22 orang telah terdaftar dalam daftar pencarian dan 21 tersangka telah ditangkap.

Kami mencoba mengidentifikasi lebih banyak tersangka dan mereka akan segera ditangkap.

Insiden pecah di distrik Nuh pada Senin sore selama prosesi dilakukan oleh Bajrang Dal dan Vishwa Hindu Parishad, dua organisasi ekstremis yang percaya akan memulihkan supremasi Hindu kuno di India.

Rekaman dari distrik Nuh menunjukkan pelemparan batu oleh massa saat mobil dibakar dan toko-toko dirusak, menurut BBC.

Baca Juga : Bisakah Donald Trump Terpilih Kembali Meski Sudah Terbukti Bersalah?

Lebih dari 2.000 orang yang berada di kota yang ikut serta dalam prosesi tersebut terkepung di sebuah kuil saat bentrokan meningkat. Mereka kemudian akhirnya dievakuasi oleh polisi.

Dilansir dari BBC dengan sumber dari media India, setidaknya enam orang tewas dan lebih dari 50 – termasuk 20 personel polisi – terluka dalam kerusuhan hari Senin di distrik Noh.

Tidak lama kemudian, kekerasan yang berlangsung selama beberapa jam itu segera menyebar ke daerah tetangga Faridabad, Palwal, dan Gurugram (sebelumnya Gurgaon), di pinggiran ibu kota Delhi.

Di Gurugram, sebuah masjid dibakar oleh massa pada hari Rabu.

Ketika polisi memberlakukan jam malam yang ketat, beberapa akun milik warga lokal menunjukkan bahwa puluhan keluarga Muslim telah meninggalkan rumah mereka, takut akan serangan massa putaran kedua yang dipimpin oleh pakaian Hindu radikal dan penahanan polisi yang sewenang-wenang.

Baca Juga : Ayatullah Sistani Menyurati Paus: Desak Upaya Bersama Promosikan Rasa Hormat di Antara Pemeluk Agama

Mengutip seorang pengacara senior dan aktivis dari Nuh, setidaknya 2.000 Muslim, kebanyakan laki-laki, telah meninggalkan desa mereka.

“Jumlahnya bisa jauh lebih tinggi. Hampir semua desa telah dikosongkan,” kata pengacara itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *