Tibet, Purna Warta – Gempa bumi dahsyat melanda wilayah otonomi Tibet, Tiongkok, pada Selasa, menewaskan sedikitnya 53 orang dan melukai 62 lainnya, menurut media pemerintah. Gempa berkekuatan 6,8 skala Richter itu menghantam wilayah pegunungan dekat perbatasan dengan Nepal tak lama setelah pukul 09.05, sebagaimana dilaporkan oleh Pusat Jaringan Gempa Bumi Tiongkok. Survei Geologi AS (USGS) mencatat gempa itu berkekuatan 7,1 skala Richter.
Baca juga: Trump Bereaksi atas Pengunduran Diri Pemimpin Kanada
Kementerian Manajemen Darurat Tiongkok menyatakan bahwa sekitar 1.500 personel pemadam kebakaran dan penyelamat telah dikerahkan untuk mencari korban selamat di antara reruntuhan. Pusat gempa berada di wilayah Tingri, sekitar 380 kilometer (240 mil) dari ibu kota Tibet, Lhasa, dan 23 kilometer (14 mil) dari Shigatse, kota terbesar kedua di wilayah tersebut.
Shigatse, yang juga dikenal sebagai Xigaze, merupakan situs spiritual penting dalam agama Buddha Tibet.
Gempa bumi tersebut diikuti oleh beberapa gempa susulan, dengan kekuatan hingga 4,4 SR. Getaran dirasakan hingga ibu kota Nepal, Kathmandu, serta Bhutan dan India utara.
Di Nepal, Anoj Raj Ghimire, kepala distrik distrik Solukhumbu, mengatakan: “Kami merasakan gempa bumi yang sangat kuat. Sejauh ini, kami belum menerima laporan tentang cedera atau kehilangan fisik.”
Gempa bumi terjadi di daerah pertemuan lempeng tektonik India dan Eurasia, wilayah yang rentan terhadap aktivitas seismik yang telah membentuk pegunungan Himalaya.
Baca juga: Alat Peledak Tewaskan 2 Orang di Sekolah di Ibu Kota Nigeria
USGS mencatat bahwa selama seabad terakhir, wilayah tersebut telah mengalami 10 gempa bumi dengan kekuatan 6 skala Richter atau lebih. Gempa bumi paling dahsyat dalam sejarah terkini adalah gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter di Nepal pada tahun 2015, yang menewaskan sekitar 9.000 orang dan merusak hampir 1 juta bangunan.
Upaya penyelamatan masih berlangsung, dengan pihak berwenang berfokus pada penyelamatan nyawa dan menilai kerusakan.